news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Slogan-slogan Kocak Serbia agar Warganya Punya Banyak Anak

10 Desember 2018 12:58 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi keluarga Serbia (Foto: Pexels)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi keluarga Serbia (Foto: Pexels)
ADVERTISEMENT
Pemerintah Serbia tengah berupaya keras membujuk warganya agar mau punya banyak anak. Bujukan dilakukan dengan slogan-slogan yang dianggap kocak bagi kebanyakan warga Serbia.
ADVERTISEMENT
Di antaranya adalah slogan seruan untuk melahirkan, seperti yang dikutip AFP, Minggu (9/12): "Melahirkanlah, jangan ditunda!" atau "Biarkan tangisan bayi terdengar!"
Februari lalu, pemerintah Serbia bahkan menggelar kompetisi membuat slogan untuk mendorong warga rajin melahirkan. Hadiahnya uang tunai yang menggiurkan.
Ada dua pemenang dalam kompetisi ini, dengan slogan: "Ibu, Aku tidak ingin sendirian. Ayah, Aku ingin adik" dan "Cinta dan bayi adalah yang paling kami butuhkan!"
Pemerintah Serbia memang gencar memacu peningkatan jumlah penduduk karena anjloknya tingkat kelahiran. Serbia adalah negara di Eropa dengan tingkat kelahiran terendah, yaitu 1,5 anak per keluarga.
Ilustrasi bayi Serbia (Foto: Pexels)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi bayi Serbia (Foto: Pexels)
Populasi Serbia dilaporkan saat ini turun menjadi 7 juta orang, dari angka tertinggi 9,5 juta pada 1985. Menurut prediksi PBB, populasi Serbia akan turun 15 persen pada 2050.
ADVERTISEMENT
Hal ini diperparah dengan banyaknya para tenaga ahli dan pemikir Serbia yang pindah keluar negeri atau yang dikenal dengan fenonema brain drain. Setiap tahunnya, ada puluhan ribu pemuda Serbia yang memilih hengkang ke negara yang lebih makmur.
Bangun Rumah Tapak
Selain ajakan, pemerintah Serbia juga menggunakan cara lain -yang tidak kalah kocaknya- untuk meningkatkan angka kelahiran. Cara itu adalah membangun rumah tapak di wilayah-wilayah dengan populasi sedikit.
President Aleksandar Vucic mengatakan cara ini dilakukan sesuai penelitian yang menunjukkan warga yang tinggal di rumah tapak dua atau empat lantai lebih banyak punya anak ketimbang yang tinggal di apartemen.
Ada juga gagasan pemerintah bahwa permukiman dengan banyak tempat bermain akan mendorong warganya ingin punya anak.
Presiden Serbia, Aleksandar Vucic. (Foto: AFP/Armend NIMANI)
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Serbia, Aleksandar Vucic. (Foto: AFP/Armend NIMANI)
Media Serbia mencoba mencari hasil penelitian tersebut, namun para akademisi mengaku tidak pernah mendengarnya. Hasilnya, rencana itu hanya jadi bahan tertawaan.
ADVERTISEMENT
Pemerintah bahkan tahun lalu memperkenalkan dana santunan bagi wanita Serbia yang punya anak ketiga dan keempat. Dana itu lumayan, 30 ribu dinar atau sekitar Rp 4,2 juta per bulan selama 10 tahun.
"Ibu yang melahirkan anak ketiga dan keempat akan dapat 30 ribu dinar per bulan dari negara tanpa perlu melakukan apa-apa...hanya melahirkan," kata Presiden Vucic tahun lalu.
Menurut wanita Serbia, peraturan tentang kelahiran tidak banyak diterapkan oleh perusahaan di negara itu. Sehingga kebanyakan dari mereka memilih untuk melahirkan di luar negeri.
Perusahaan di Serbia, misalnya, tidak memberikan gaji mereka secara penuh selama cuti melahirkan dalam lima bulan. Bahkan biasanya, mereka dipecat ketika cuti tersebut berjalan.
Padahal dalam teorinya, Serbia termasuk negara terbaik dalam hal perlakuan terhadap kehamilan karyawan. Serbia punya cuti melahirkan karyawan selama satu tahun, lima bulan di antaranya mendapatkan gaji penuh, sisanya gaji tidak penuh antara 60 hingga 30 persen.
ADVERTISEMENT
Sementara ayah mendapatkan cuti berbayar selama satu minggu jika istrinya melahirkan.