SMRC: 39,1% Warga Anggap Ekonomi RI Lebih Baik, 21% Nilai Lebih Buruk
ADVERTISEMENT
Isu ekonomi menjadi salah satu senjata yang digunakan oleh kubu Prabowo-Sandi menghadapi Jokowi-Ma'ruf Amin. Terutama di tengah merosotnya nilai tukar rupiah terhadap dolar yang menggila beberapa hari terakhir.
ADVERTISEMENT
Meski begitu, data SMRC mencatat persepsi masyarakat atas kondisi ekonomi Indonesia tahun ini, mayoritas masih menganggap lebih baik dibanding tahun lalu.
"Ada 39,1% memilih ekonomi sekarang lebih baik, sementara sebanyak 29,3% menilai tidak ada perubahan," jelas Direktur Eksekutif SMRC Djayadi Hanan di Kantor SMRC, Jakarta Pusat, Minggu (7/10)
Namun ada juga 21,0 % masyarakat yang menilai kondisi perekonomian sekarang menjadi lebih buruk.
Meskipun demikian, dia menegaskan untuk persoalan ekonomi, Jokowi bisa belajar dari cara SBY mengatasi hal tersebut. Khususnya jelang pilpres.
"SBY pada 2008 sempat turun tajam elektabilitasnya karena masalah ekonomi meskipun kemudian membaik lagi setelah kebijakan ekonomi yang dinilai tepat waktu, " ujarnya.
"Itu pelajaran penting Jokowi menghadapi 2019 dari pengalaman SBY menjelang pilpres 2008," imbuh Djayadi.
Djayadi mengingatkan bahwa isu ekonomi, juga politik hukum dan keamanan akan sangat berpengaruh pada elektabilitas Jokowi di Pilpres 2019.
ADVERTISEMENT
"Nah, pertanyaan besar apakah tren dukungan lebih baik ke Jokowi akan bertahan? Atau akan turun?. Bisa tiga- tiganya. Banyak faktor yang bisa mengubah seperti ekonomi, politik hukum dan keamanan, " tuturnya.
Survei dilakukan pada tanggal 7-14 September 2018 dengan menggunakan multistage random sampling. Sebanyak 1220 responden namun yang merespon hanya sekitar 1074. Margin of error sekitar +/- 3,05%.