Snake Camera Bantu Tim Pemprov DKI Temukan Korban Bencana Sulteng

4 Oktober 2018 18:56 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Evakuasi di RSU Anutapura Palu ditemukan satu jenazah (Foto: Moh. Fajri/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Evakuasi di RSU Anutapura Palu ditemukan satu jenazah (Foto: Moh. Fajri/kumparan)
ADVERTISEMENT
Tim Satgas dari Pemprov DKI Jakarta mulai melakukan evakuasi di beberapa lokasi gempa di Palu, Sulawesi Tengah. Salah satu yang didatangi adalah di RSU Anutapura Palu dan kawasan Balaroa.
ADVERTISEMENT
Ketua Tim Damkar Satgas Tanggap Bencana DKI Jakarta Sunaryo mengatakan, dalam mengevakuasi korban di RSU Anutapura, pihaknya menggunakan snake camera.
“Menurut informasi yang ada d RSU ini, kami lalu melakukan penyisiran, penyisiran menggunakan peralatan-peralatan seperti snake camera kami gunakan,” kata Sunaryo di RSU Anutapura, Palu, Kamis, (4/10).
Dengan snake camera, tim dari Pemprov DKI bisa menyisir ke sela-sela reruntuhan dan bisa dipantau melalui ponsel. Selama penyisiran di rumah sakit, tim dari Pemprov DKI menemukan satu jenazah dalam posisi telungkup tertimpa tembok bangunan.
Selain itu, Sunaryo menjelaskan bau dari para korban juga menjadi cara untuk mencari para korban yang belum ditemukan.
“Kami berusaha mengeluarkan korban dengan menggunakan peralatan yang ada. Akhirnya korban dapat dievakuasi, korban atas nama Kamaria, yaitu salah satu pegawai di Rumah Sakit Umum Anutapura Palu Barat,” ungkapnya.
ADVERTISEMENT
“Dan sekarang korban sudah diserahkan kepada manajemen rumah sakit ini, dan kemudian kami akan melakukan penyisiran kembali di lain hari karena terbatasnya waktu yang menjelang malam,” tambahnya.
Sementara itu di Balaroa, pihaknya belum bisa mengangkat jenazah karena salah satu kendalanya keterbatasan alat berat. Sehingga timnya dengan pihak-pihak terkait seperti Damkar Palu hanya menandai lokasi yang kemungkinan adanya jenazah yang belum bisa dievakuasi.
“Kesulitan. Pencarian korban dalam kondisi yang sudah menjadi mayat tergolong sulit, apalagi ini sudah beberapa hari karena mereka tidak mengirimkan respons. Sehingga kami harus mendeteksi dengan aroma atau keberadaan lalat,” pungkasnya.