Soal Anggaran Bocor, Timses Jokowi Sebut Prabowo Cari Sensasi

9 Februari 2019 5:57 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Jubir TKN Abdul Kadir Karding merespons pernyataan Prabowo soal anggaran bocor. Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Jubir TKN Abdul Kadir Karding merespons pernyataan Prabowo soal anggaran bocor. Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan
ADVERTISEMENT
Pidato capres 01 Prabowo Subianto yang menyebut adanya fakta 25 persen anggaran negara telah bocor menimbulkan kegaduhan. Beberapa pihak pun telah angkat bicara mengenai tudingan politisi Partai Gerindra itu.
ADVERTISEMENT
Prabowo menyebut adanya anggaran yang bocor saat menyampaikan pidato pada HUT ke-20 KSPI di Sports Mall Gading, Jakarta, Rabu (6/2). Prabowo menjelaskan bocoran anggaran itu dipicu perilaku korupsi terhadap proyek-proyek pembangunan yang nilainya digelembungkan. Pernyataan Prabowo itu mengundang pertanyaan dari berbagai pihak. Bahkan, Presiden RI Jokowi dan Wakil Presiden RI Jusuf Kalla pun ikut angkat bicara. Soal itu, Jubir Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi - Ma'ruf Amin, Abdul Kadir Karding, menilai pernyataan Prabowo hanya sekadar untuk mencari sensasi. "Ocehan itu ibarat barang sudah menjadi barang bekas karena pernah disampaikan pada Pilpres 2014. Prabowo tidak pernah sekalipun menjabarkan bukti, apalagi melakukan pelaporan hukum," tutur Karding dalam keterangan pers di Jakarta, Jumat (8/2). Karding menilai wacana kebocoran anggaran itu bukan untuk memperbaiki keadaan bangsa. Justru hal itu dinilai sebagai upaya menyudutkan dan menjatuhkan lawan politiknya. "Upaya Prabowo mendapat insentif elektoral dari gaya politiknya itu akan berujung pada kesia-siaan," cetus Karding. Karding melanjutkan, APBN selama ini dikelola secara kredibel dan profesional. Setiap tahunnya, BPK juga melakukan audit. Dalam dua tahun terakhir, 2016 dan 2017, BPK pun memberikan predikat wajar tanpa pengecualian (WTP) atas laporan keuangan pemerintah pusat (LKPP). "Bukti bahwa Prabowo bukan cuma gagal mencari kejelekan pemerintah. Akan tetapi, justru asyik menjelek-jelekkan pemerintah," ungkap Karding.
ADVERTISEMENT
Download aplikasi kumparan di App Store atau di Play Store untuk dapatkan berita terkini dan terlengkap seputar Pilpres.