Soal Cawapres, PBNU Anggap Mahfud MD Bukan Kader NU

8 Agustus 2018 18:48 WIB
comment
5
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Cak Imin, Maruf Amin dan Said Aqil saat melakukan pertemuan terkait pengumuman cawapres Jokowi (Foto: Adhim Mugni/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Cak Imin, Maruf Amin dan Said Aqil saat melakukan pertemuan terkait pengumuman cawapres Jokowi (Foto: Adhim Mugni/kumparan)
ADVERTISEMENT
Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) menegaskan tidak akan ikut mendukung Joko Widodo sebagai calon presiden (capres) di Pilpres 2019, apabila sang calon petahana tidak memilih kader NU sebagai cawapres.
ADVERTISEMENT
Termasuk, jika Jokowi akhirnya memilih Mahfud MD sebagai cawapresnya. Usai pertemuan antara Ketum PKB Muhaimin Iskandar, Ketum PBNU Said Aqil Sirodj, dan Ketum MUI KH Ma'ruf Amin, Ketua PBNU Robikin Emhas mengatakan Mahfud tidak termasuk dalam daftar kader NU.
"Itu sudah dibicarakan beberapa kali, tidak termasuk yang disebut," ujar Robikin di Gedung PBNU, Jakarta Pusat, Rabu (8/8).
"Maksud yang 'tidak termasuk yang disebut' itu Mahfud MD, Pak?" tanya wartawan pada Robikin.
"Iya, begitulah kira-kira, sudah disampaikan," jawab Robikin.
Sampai saat ini, Robikin mengaku belum mengetahui nama cawapres yang diputuskan oleh Jokowi.
"Kita tunggu kapan diumumkannya, itu kewenangan capres, kita tidak akan ikut campur di situ," imbuhnya.
ADVERTISEMENT
Selain itu, dia mengungkapkan bahwa sudah digelar pertemuan antara antara Presiden Jokowi, Cak Imin, Said Aqil, dan Ma'ruf Amin hari ini.
Menurut Robikin Emhas, pertemuan itu membahas mengenai calon wakil presiden yang akan mendampingi Jokowi di Pilpres 2019. Namun, Robikin tidak menjelaskan lebih rinci terkait bahasan cawapres tersebut.
Ia hanya menegaskan, NU tetap mendukung kadernya menjadi cawapres Jokowi. Apabila hal itu tidak terjadi, dia menyebut warga nahdliyin tidak akan mendukung Jokowi.
"Tapi sekali lagi pada pokoknya pesan para masayih, para kiai, ulama, akan kita sampaikan kepada pihak lain, bahwa kalau tidak kader NU (yang dipilih), khawatir warga Nahdliyin tidak merasa memiliki tanggung jawab moral untuk cancut taliwondo (ikut bekerja sama) itu saja intinya," tegas Robikin.
ADVERTISEMENT