Soal Kasus Andi Arief, Sandiaga Ajak Semua Pihak Perangi Narkoba

5 Maret 2019 17:15 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Cawapres 02 Sandiaga Uno mengomentari penangkapan Andi Arief. Foto: Ferry Fadhlurrahman/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Cawapres 02 Sandiaga Uno mengomentari penangkapan Andi Arief. Foto: Ferry Fadhlurrahman/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Cawapres nomor urut 02 Sandiaga Uno menanggapi kasus dugaan pemakaian narkoba yang menimpa Wasekjen DPP Partai Demokrat Andi Arief. Ia menyatakan bahwa Indonesia sudah dalam situasi darurat narkoba.
ADVERTISEMENT
Terkait kasus Andi Arief, Sandiaga pun meminta semua elemen masyarakat untuk memerangi peredaran narkoba di Indonesia. Hal itu ditegaskan Sandiaga di sela kunjungan ke Duri, Riau, Selasa (5/3).
"Jadi mari gunakan kesempatan ini untuk tidak saling menyalahkan, tapi ikut prihatin pada situasi ini dan mendoakan yang terbaik. Kita berdoa yang terbaik untuk Andi Arief," tutur Sandiaga, dilansir Antara.
"Kita juga ingin semua aparat, masyarakat, pemerintah, dunia usaha untuk perang total, all out untuk memastikan peredaran dan penggunaan narkoba ini bisa dihapuskan dari Indonesia," ia menambahkan.
Andi Arief usai di tangkap. Foto: Dok. Istimewa
Sandi mengatakan, peredaran narkoba sudah sangat mengkhawatirkan di Indonesia. Itu karena korbannya tidak hanya di kalangan menengah, tapi juga kalangan atas hingga bawah.
"Saya sangat prihatin. Tentu keprihatinan yang sangat mendalam. Prabowo-Sandi melihat bahwa narkoba itu ancaman yang merusak sendi-sendi kebangsaan kita. Kita lihat banyak sekali di Amerika Latin yang menjadi Narco-State, dimana narkoba ini sudah menjadi ancaman yang datangnya bukan dari kelas menengah ke bawah, tapi menengah ke atas," jelasnya.
ADVERTISEMENT
Sebelumnya, Andi Arief ditangkap tim dari Direktorat IV Narkoba Bareskrim Polri di Hotel Peninsula, Jakarta Barat, Minggu (3/3). Sempat diberitakan ditangkap bersama seorang wanita, Karo Penmas Mabes Polri Brigjen Dedi Prasetyo memastikan bahwa hal tersebut tidak benar.