Sohibul Iman: Dukung Prabowo Belum Tentu Angkat Elektabilitas PKS

30 Januari 2019 12:48 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto (kanan) berjabat tangan dengan Presiden PKS Sohibul Iman (kiri) saat melakukan pertemuan di DPP PKS, Jakarta, Senin (30/7). (Foto: Antara/Rivan Awal Lingga)
zoom-in-whitePerbesar
Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto (kanan) berjabat tangan dengan Presiden PKS Sohibul Iman (kiri) saat melakukan pertemuan di DPP PKS, Jakarta, Senin (30/7). (Foto: Antara/Rivan Awal Lingga)
ADVERTISEMENT
Partai politik menghadapi tantangan yang berat di Pemilu serentak 2019. Selain soal parliamentary threshold yang meningkat jadi 4 persen, juga pemilihan serentak dinilai tak menguntungkan bagi parpol yang tak mengusung kader sebagai capres-cawapres.
ADVERTISEMENT
Presiden PKS Sohibul Iman menyebut meskipun partainya mengusung Prabowo-Sandi, belum tentu akan mengangkat elektabilitas partainya. Berbeda dengan Gerindra yang mengusung Prabowo sebagai capres.
“Jadi saudara kita di Gerindra memasangkan Pak Prabowo dan Sandi itu sudah otomatis memasarkan Gerindra. Demikian juga yang di sebelah sana, memasarkan Pak Jokowi, itu sama dengan memasarkan PDIP, dan memasarkan Pak Ma'ruf Amin kurang lebih sama dengan memasarkan PKB,” ucap Sohibul dalam sambutannya di Konsolidasi Nasional Fraksi PKS di Grand Sahid Hotel, Jakarta Pusat, Rabu (30/1).
Menurutnya, masalah ini juga dihadapi oleh partai lain yang tak mengusung kader sebagai capres-cawapres. "Partai-parta yang tidak memiliki capres dan cawapres mereka harus bekerja keras dan bekerja berkali-kali lipat," terang Sohibul.
Ketua Umum PKS Sohibul Iman (kiri), Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto (tengah), dan Ketua Majelis Syuro PKS Salim Segaf Al-Jufri (kanan) di DPP PKS. (Foto: Nugroho Sejati/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Ketua Umum PKS Sohibul Iman (kiri), Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto (tengah), dan Ketua Majelis Syuro PKS Salim Segaf Al-Jufri (kanan) di DPP PKS. (Foto: Nugroho Sejati/kumparan)
Sohibul lalu mengibaratkan koalisi Indonesia Adil Makmur seperti bola. Bola tersebut, kata dia tertulis Prabowo-Sandi, sehingga menurutnya hanya Gerindra lah otomatis terlihat daripada partai pengusung lainnya.
ADVERTISEMENT
“Bola itu tertulis Prabowo-Sandi. Di dalamnya ada Demokrat, PKS, PAN, Berkarya. Nah di bawah Prabowo-Sandi itu sedikit nyempil ada gerindra. Sementara partai lain enggak keliatan dalam bola,” terang Sohibul.
"Nah, karena itu ibarat bola, kita tentu harus memikirkan bagaimana kita bisa keluar dari dalam bola itu. Kita bisa nampak seperti nampaknya tulisan Prabowo-Sandi. Di bawah tulisan Prabowo-Sandi harus nampak ada nama Partai Keadilan Sejahtera," imbuhnya.