Somalia Siapkan 1.000 Tentara Baru untuk Lawan Teroris

27 Oktober 2018 5:35 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Teroris (Foto: AFP/NOORULLAH SHIRZADA)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Teroris (Foto: AFP/NOORULLAH SHIRZADA)
ADVERTISEMENT
Negara-negara regional anggota federal atau Federal Member States (FMS) Somalia menyiapkan 1.000 orang tentara baru untuk berperang melawan kelompok teroris Al-Shabaab. Langkah tersebut diambil usai pertemuan para pemimpin regional tersebut di Garowe, Puntland, Somalia.
ADVERTISEMENT
"Dalam waktu dua bulan, Dewan setuju untuk menarik 1.000 tentara dari FMS, mengintegrasikan dan melatih mereka bersama-sama untuk serangan melawan teroris," bunyi pengumuman seperti dilansir Africanews, Jumat (26/10).
Ledakan di Somalia (Foto: Reuters/Feisal Omar)
zoom-in-whitePerbesar
Ledakan di Somalia (Foto: Reuters/Feisal Omar)
Dewan Kerja Sama Antarnegara bagian Somalia atau Somalia's Council of Interstate Cooperation (CIC) mengatakan pihaknya menarik diri dari kerja sama keamanan dengan Pemerintah Federal Somalia atau Federal Government of Somalia (FGS). Langkah itu diambil karena kegagalan pemerintah untuk menerapkan langkah-langkah keamanan yang telah disepakati.
"Keamanan telah runtuh dan negara ini telah jatuh ke tangan Al Shabab. Ini telah menunjukkan bahwa FGS saat ini tidak dapat dipercaya untuk keamanan negara," bunyi pernyataan dari CIC.
Somalia saat ini dibagi menjadi enam negara regional (FMS) yang terdiri dari Puntland, Galmudug, Jubaland, South West State, Hirshabelle, dan Somaliland.
Konflik di Somalia. (Foto: Reuters)
zoom-in-whitePerbesar
Konflik di Somalia. (Foto: Reuters)
Kelompok teroris Al Shabaab adalah militan yang berafiliasi dengan kelompok Al Qaeda. Al Shabaab terus mempertahankan eksistensinya sejak tersingkir dari Ibu Kota Somalia, Mogadhisu, pada 2011.
ADVERTISEMENT
Pada Rabu (17/10), Amerika Serikat melancarkan serangan udara terhadap Al Shabaab di Provinsi Mudug, Somalia. Sekitar 60 orang militan tewas dalam serangan tersebut. AS mengklaim serang itu tidak menewaskan warga sipil.