news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Sopir Angkot Keluhkan Ingin Gabung Jak Lingko tapi Belum Terima SK

7 Agustus 2019 11:25 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Angkot di sekitaran Terminal Pasar Minggu. Foto: Andesta Herli Wijaya/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Angkot di sekitaran Terminal Pasar Minggu. Foto: Andesta Herli Wijaya/kumparan
ADVERTISEMENT
Seiring dengan program Pemprov DKI mengintegrasikan moda transportasi umum, supir maupun pemilik angkot berupaya menyesuaikan diri. Mereka juga berupaya agar bisa bergabung dalam program perintegrasian bernama Jak Lingko.
ADVERTISEMENT
Salah satu yang ingin bergabung adalah angkot trayek Lebak Bulus - Pasar Minggu. Trayek dengan kode S11 ini kini tengah menunggu pengesahan bergabung dengan Jak Lingko.
“Sudah enam bulan yang lalu semua armada ini sudah didaftarkan. Tapi sampai sekarang belum jelas kelanjutannya gimana,” ujar Efendi, salah seorang supir angkot trayek S11, ditemui di sekitar Terminal Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Rabu (7/8).
Menurut Efendi, syarat pendaftaran berupa syarat administrasi dan ketersediaan mobil baru sudah dipenuhi oleh para pemilik angkot. Hanya saja, armada S11 entah kenapa belum kunjung terima SK.
Angkot di sekitaran Terminal Pasar Minggu. Foto: Andesta Herli Wijaya/kumparan
“Kabarnya tinggal nunggu SK doang,” ujar Efendi.
Efendi adalah satu diantara supir angkot lainnya yang mengaku setuju bergabung dengan Jak Lingko. Ia menilai, ada kualitas kenyamanan yang bisa dihadirkan program tersebut, baik bagi penumpang maupun bagi supir.
ADVERTISEMENT
“Lebih nyaman lah untuk supir dan penumpang. Enggak ada ugal-ugalan lagi kan. Enggak kejar setoran,” ucap Efendi.
Hal senada diungkapkan Ari, supir lain di trayek yang sama. Sebagaimana Efendi, ia menilai banyak sisi positif yang ditawarkan Jak Lingko bagi kesejahteraan supir angkot.
“Pertama kita enggak pusing setoran lagi, lalu terjamin juga kenyamanan penumpang. Kita bagaimana juga kan peduli dengan kenyamanan penumpang,” ujarnya.
Dari sejumlah supir maupun pemilik angkot berbagai trayek yang sempat ditanyai, sebagian besar mereka memang menyatakan setuju bergabung dengan Jak Lingko. Hanya saja, karena satu dan lain hal, keinginan itu belum terealisasi.
Halangan itu ada yang berupa legalisasi atau administrasi, ada pula berupa halangan modal karena pengintegrasian ke dalam Jak Lingko salah satunya mensyaratkan adanya mobil baru.
ADVERTISEMENT
Sejauh ini, sebagian trayek angkot di Jabodetabek sudah tergabung ke dalam Jak Lingko. Namun, sebagiannya lagi masih beroperasi secara mandiri, terlepas dari adanya program integrasi.
Namun, memang masih ada kalangan supir atau pemilik angkot yang belum setuju bergabung dengan Jak Lingko. Alasannya karena tak mau terikat, enggan dengan sistem gaji bulanan, hingga perasaan tak mendapat jaminan jangka panjang.