Sopir Cerita ke Jokowi Truknya Dibakar karena Tak Beri Uang ke Preman

8 Mei 2018 10:55 WIB
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Joko Widodo silaturahmi dengan sopir truk. (Foto: Yudhistira Amran Saleh/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Joko Widodo silaturahmi dengan sopir truk. (Foto: Yudhistira Amran Saleh/kumparan)
ADVERTISEMENT
Momen pertemuan dengan Presiden Joko Widodo di Istana Negara, Jakarta, tidak disia-siakan oleh para sopir truk pembawa komoditas. Mereka mengungkapkan pengalaman buruk yang dialami selama bekerja, mulai pungli hingga pembakaran mobil.
ADVERTISEMENT
Hal ini terungkap saat Presiden Joko Widodo membuka dialog dengan para sopir usai memberikan sambutan singkat. Jokowi ingin tahu daerah mana saja yang rawan pungli.
Para sopir kemudian mengungkapkan banyak titik rawan pungli. Kebanyakan daerah yang disebutkan para sopir berada di lintas Sumatera, dari Aceh hingga Lampung.
Joko Widodo silaturahmi dengan sopir truk. (Foto: Yudhistira Amran Saleh/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Joko Widodo silaturahmi dengan sopir truk. (Foto: Yudhistira Amran Saleh/kumparan)
Seorang sopir mengungkapkan kawasan lintas Timur Sumatera termasuk salah satu daerah yang paling rawan. Tidak hanya pungli, para preman tidak segan membakar truk bila tak diberi uang.
"Itu paling banyak preman. Habis Pelalawan Riau, itu mobil saya sampai dibakar sama premanisme (preman-Red)," ungkap seorang sopir di Istana Negara, Jakarta, Selasa (8/5). Acara di Istana Negara ini dihadiri oleh 70 orang perwakilan sopir truk, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi dan Wakapolri Komjen Syafruddin.
ADVERTISEMENT
Lintas Timur yang disampaikan para sopir berada di perbatasan Aceh sampai Medan, melalui Bagan Batu, Binjai, batasnya sampai Pekanbaru. Selain itu, kawasan rawan juga ada di perbatasan Jambi sampai Palembang.
"Setelah itu kalau di Bedeng Seng kalau kita lewat saja, itu wajib bayar. Kalau enggak, kaca pecah, kalau enggak golok sampai di leher. Atau enggak ranjau paku," imbuh sopir.
Jokowi cukup penasaran dengan besaran uang yang diminta para preman. Sampai-sampai mereka bisa berbuat kriminal mulai membakar truk hingga mengalungkan senjata tajam ke para sopir.
"Dimintai berapa?" tanya Jokowi.
Sopir mengatakan, para preman tidak menentukan besaran uang secara khusus. Nilainya, sangat tergantung dari keinginan para preman saat itu.
"Berapa yang dia ingat, kalau ingat Rp 200 ribu, ya Rp 200 ribu, kalau enggak Rp 2 juta. Setelah itu jalur rawan itu mulai dari Ogan Hilir, itu kan sampai Ogan Komering Hilir. Satu kali lewat Rp 10 sampai Rp 20 ribu," tutur sopir.
ADVERTISEMENT