Sosialisasi Pileg Minim, Caleg Dikhawatirkan Halalkan Segala Cara

23 Februari 2019 13:33 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Dikusi dengan tema 'Apa Kabar Pileg'. Foto: Paulina Herasmaranindar/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Dikusi dengan tema 'Apa Kabar Pileg'. Foto: Paulina Herasmaranindar/kumparan
ADVERTISEMENT
Anggota DPR RI Mahfuz Sidik menilai perhatian masyarakat terhadap pemilihan legislatif 2019 sangat minim. Sebab, untuk pertama kali pileg digelar serentak dengan pemilihan presiden.
ADVERTISEMENT
Mantan Wakil Sekjen PKS itu menyebut dengan rendahnya atensi terhadap pileg, dapat membuka peluang caleg-caleg menghalalkan segala cara demi lolos ke parlemen.
"Saya sebagai caleg lalu di lapangan masyarakat ini atensinya full atau lebih dominan ke pilpres saya merasa terancam. Ketika ingar ingar dan antusiasme masyarakat pemilih terhadap itu semakin kecil," kata Mahfuz dalam diskusi 'Apa Kabar Pileg' di Gado-gado Boplo, Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (23/2).
"Maka setiap caleg akan berpikir cara lain untuk memastikan bahwa dia dapat kursi legislatif. Politik kembali dalam situasi tertentu orang kembali pada insting tradisional dia, menghalalkan segala cara," sambung dia.
Ia mencontohkan, sudah ada beberapa kasus memperlihatkan tindakan caleg yang mencoba segala cara, termasuk bagi-bagi sembako.
ADVERTISEMENT
"Ada satu putusan pengadilan di Indramayu. Seorang caleg perempuan, single parent, karena dia jadi caleg. Lalu sambung rasa sambung tali asih bagi-bagi sembako. Dilaporkan panwas dan langsung masuk ke pengadilan dan divonis satu tahun," tutur dia.
"Saya pikir terlepas bahwa ada aturan yang dilanggar tapi, peraturan yang membuat limitasi sedemikian rupa lalu pengawasannya sangat ketat. Ini juga akhirnya mempengaruhi denyut nadi dari pileg," lanjutny
Komisiner KPU 2012-2017, Ferry Kurnia Rizkiansyah, menambahkan bahwa KPU sebagai penyelenggara sehaarusnya dapat membantu menyosialisasikan profil para caleg kepada masyarakat.
"Penyelanggara harusnya membuka lebar seluas-luasnya sosialisasi bukan hanya gimana nanti tanggal 17 April. Tapi sosialisasi siapa partai yang ikut pemilu siapa calon-calon anggota legislatif yang di dalamnya bagaimana mencoblosnya," tutur dia.
ADVERTISEMENT
"Ke depan walaupun tinggal 50 hari lagi harus segera diupayakan baik itu dari partainya siapa saja caleg itu harus buka diri," kata dia.