Sosok Reynaldi, Penolong Ibu Hamil Coba Bunuh Diri di JPO Kuningan

Reynaldi Pratama (20). (Foto: Ferry Fadhlurrahman/kumparan)

Sosok Reynaldi Saputra (20) menjadi perbincangan hangat netizen. Aksi penyelamatan ibu hamil dari upaya bunuh diri di JPO Kuningan Timur, Jakarta Selatan, pada Sabtu (30/6) pagi yang dilakukan pemuda tersebut viral dan menuai pujian.

Reynaldi mengaku tak menyangka aksi sosialnya itu viral di media sosial. Bahkan, ia sebenarnya menginginkan video penyelamatannya itu agar tak disebarkan.

“Enggak nyangka viral. Udah dari situ (JPO Kuningan) enggak nyangka gimana-gimana. Saya sempet kontak temen saya di TransJakarta supaya videonya enggak di sebar, takut gimana-gimana,” ujar Reynaldi saat ditemui kumparan di seputaran Kuningan, Jakarta Selatan, Sabtu (30/6).

JPO Halte Busway Kuningan timur (Foto: @jktinfo/instagram)

Reynaldi menceritakan aksinya tersebut bermula saat ia hendak berangkat kerja di Hotel Royal Kuningan. Pagi itu, ia sedang terburu-buru lantaran hampir telat bekerja.

Akan tetapi saat melintas di JPO Kuningan Timur, pikiran Reynaldi yang ingin segera sampai di tempat kerjanya hilang. Hal tersebut setelah ia melihat seorang ibu hamil duduk di pagar JPO, diduga hendak bunuh diri.

“Ya manusiawi saja, namanya juga makhluk sosial harus saling membantu. Ini orang mau bunuh diri," ujarnya.

Saat itu, kata dia, ada petugas TransJakarta dan orang lain yang berkomunikasi dengan ibu hamil tersebut. Setelah pandangan ibu hamil tersebut teralihkan, ia dengan sigap langsung menangkapnya dan menurunkannya dari pagar.

“Jadi saya nahan dulu, kan petugas TransJakarta juga, ada yang masih coba ngalihin perhatian. Setelah bapak-bapak lewat, baru saya tangkep ibu-ibunya, soalnya enggak ada buat ngalihin lagi,” ungkap Reynaldi.

Ia mengaku tidak berpikir panjang untuk menyelematkan ibu hamil tersebut. Aksinya dilakukan secara spontan atas dasar ingin membantu sang ibu hamil.

Bahkan, Reynaldi sebelumnya tak mengetahui bahwa perempuan yang diselamatkannya sedang hamil. Ia baru mengetahui saat memegang dan menarik tubuh perempuan tersebut dari pinggiran pagar.

“Perasaan saya satu itu deg-degan. Abis nyelamatin, langsung kepikiran, bisa ya gue nyelametin. Soalnya, saat itu lagi posisi pakai headset dan pas nyelametin juga pakai headset,” ujar pemuda asal Jakarta Timur tersebut.

Laporan reporter kumparan: Ferry Fadhlurrahman