Akktivis FKPPI Tri Susi

Sosok Tri Susanti, Korlap Aksi di Asrama Mahasiswa Papua di Surabaya

22 Agustus 2019 12:48 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Akktivis FKPPI Tri Susi. Foto: Yuana Fatwalloh/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Akktivis FKPPI Tri Susi. Foto: Yuana Fatwalloh/kumparan
ADVERTISEMENT
Nama Tri Susanti atau akrab disapa Susi mengemuka dalam beberapa hari terakhir. Susi yang mengaku sebagai anggota Forum Komunikasi Putra Putri Purnawirawan dan TNI/Polri (FKPPI) itu menyebut awalnya dia yang menginisiasi pemasangan bendera di depan Asrama Mahasiswa Papua Surabaya pada Kamis (15/8).
ADVERTISEMENT
Tak disangka-sangka, inisiasinya itu berbuntut pada peristiwa perusakan tiang dan bendera merah putih. Hingga saat ini, belum diketahui siapa perusak bendera merah putih itu. Perusakan itu berujung aksi massa mendatangi Asrama Mahasiswa Papua pada Jumat (16/8) sore.
Pada saat itu, Susi juga ada di sana bersama sejumlah organisasi masyarakat lainnya. Susi juga mewakili FKPPI dan meminta maaf karena pemasangan bendera di asrama berbuntut panjang dan bahkan menjadi pemicu kerusuhan di Papua dan Papua Barat.
Ucapan minta maaf Susi itu disampaikannya saat mendatangi Polda Jatim pada Selasa (20/8). Susi saat itu mengklaim mewakili FKPPI, FPI dan PP.
Belakangan muncul pernyataan dari Sekretaris Pengurus Daerah (PD) XIII FKPPI Jatim Tony Hartono yang menyebut organisasinya sama sekali tidak memberi instruksi ke anggotanya melakukan aksi massa di depan Asrama Mahasiswa Papua di Surabaya.
Diduga Patahkan Tiang Bendera Merah-Putih, Sejumlah Massa datangi Asrama Mahasiswa Papua di Jalan Kalasan, Surabaya, Jumat (16/8) Foto: Yuana Fatwalloh/kumparan
Dari situ muncul pertanyaan siapakah Susi? Sejumlah spekulasi di jagat maya menyebut Susi adalah eks caleg dari Partai Gerindra dalam pemilu 2019 tingkat DPRD-II Kota Surabaya. Susi juga pernah menjadi saksi dalam gugatan Prabowo-Sandiaga Uno di Mahkamah Konstitusi.
ADVERTISEMENT
Ketua DPC Partai Gerindra Surabaya, B. F Sutadi membenarkan Susi pernah menjadi caleg Partai Gerindra DPRD Kota Surabaya Dapil 3. Namun, nama Susi kandas di tengah jalan. Dia tak terpilih sebagai wakil rakyat.
"Iya kalau (Susi) caleg Gerindra, tapi kan aktivitas yang bersangkutan tidak berkaitan dengan Gerindra," terang Sutadi, saat dihubungi, Rabu (21/8).
Sutadi menuturkan, Susi lebih aktif di Forum Komunikasi Putra-Putri Purnawirawan TNI/Polri (FKPPI) dibandingkan di Partai Gerindra. Namun, Sutadi mengaku, tak tahu menahu kegiatan Susi di luar partai.
"Iya FKPPI, betul. Pastinya enggak tahu (aktif di FKPPI mana). Dia memang sejak dulu aktivis, dia sebelum jadi caleg pun dia sudah aktif dengan kegiatan-kegiatan seperti itu," jelasnya.
Anggota DPR Jimmy Demianus Ijie berjalan mendekati Asrama Mahasiswa Papua di Jalan Kalasan 10 Surabaya, Jawa Timur, Rabu (21/8). Foto: ANTARA FOTO/Didik Suhartono
ADVERTISEMENT
Selain itu, Sutadi juga membenarkan Susi pernah bersaksi pada sidang sengketa Pilpres 2019. "Betul, betul," jelas Sutadi.
Sutadi menyampaikan, tak perlu membesar-besarkan hal itu, alasannya Susi sudah meminta maaf atas insiden tersebut. Terlebih, Susi juga sudah mendatangi Mapolda Jatim terkait kasus itu.
"Yang pentingkan sudah tersampaikan yang bersangkutan sudah minta maaf, kemudian bertemu di Polda dan sebagainya. Sudah clearlah," terang Sutadi.
Sementara itu, Sekretaris Pengurus Daerah (PD) XIII FKPPI Jatim, Tony Hartono tak menampik jika Susi merupakan anggota FKPPI. Namun, ia tak mengetahui persis apa jabatan Susi dalam ormas FKPPI.
"Kalau anggota iya, tapi (insiden) tidak boleh mengatasnamakan lembaga," ucap Tony.
Selain itu, Tony menegaskan FKPPI tak terlibat dalam aksi massa di depan asrama mahasiswa. Tony mengungkapkan organisasinya tak menginstruksikan untuk mendatangi asrama.
ADVERTISEMENT
"Jelas enggak bener dong kita ini kan jelas organisasi yang punya ciri. Jelas karena kita pembinaan TNI/Polri. NKRI kita pasti toleran, kita pasti saling menghargai baik itu etnis, ras dan agama. Enggak mungkin begitu," ujarnya.
"Kita tidak pernah menginstruksikan kelembagaan maupun secara personal enggak ada," imbuhnya.
Sejumlah orang keluar dan mengangkat tangannya di Asrama Mahasiswa Papua di Jalan Kalasan 10, Surabaya, Jawa Timur, Sabtu (17/8). Foto: ANTARA FOTO/Didik Suhartono
Tony menyebut, bakal memberikan sanksi kepada Susi. Namun, ia tak menyebut sanksi apa yang bakal diganjarkan kepada Susi. "Itu dia bertindak sebagai apa (dalam aksi). Nanti kita berikan sanksi itu," tegasnya.
Tony juga menyebut organisasinya sama sekali tidak pernah menginisiasi ataupun meminga anggotanya untuk memasang bendera tiap Agustus di Asrama Mahasiswa Papua. "Enggak ada instruksi," ujar dia.
Dihubungi terpisah, Wali Laskar FPI Surabaya, Agus Fachruddin, yang saat itu berada di lokasi mengatakan, kehadiran lembaganya di asrama usai mendapat kabar dari Susi. Susi saat itu mengatakan tiang bendera merah putih yang dipasang telah patah dan jatuh ke dalam selokan.
ADVERTISEMENT
“Memang Bu Susi korlapnya. Dia yang punya inisiatif awalnya,” ujar Agus saat dihubungi kumparan melalui sambungan telepon, Kamis (22/8).
“Mengundang kita rapat, menggerakkan kita ke sana. Karena kan foto bendera dibuang ke selokan kan memang informasi dari Mbak Susi,” jelasnya.
Agus menyebut, kedatangan mereka bersifat personal. Inisiatif pribadi, tak ada instruksi dari lembaga. “Personal. Itu kan undangan (rapat) broadcast rapat di Kahuripan,” ungkapnya.
“Padahal kami cuma lima orang yang pakai jaket (FPI) satu. Pemuda Pancasila banyak, Bonek banyak, Grab banyak, Gojek banyak,” tambahnya.
kumparan mencoba menghubungi Haris Purwoko Ketua MPC (Majelis Pimpinan Cabang) Pemuda Pancasila Surabaya. Namun hingga berita ini diturunkan, telepon dan pesan singkat yang ditulis tak kunjung berbalas.
ADVERTISEMENT
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten