Sri Mulyani dan Luhut Jelaskan Pose 1 Jari ke Bawaslu, Bantah Kampanye
ADVERTISEMENT
Menteri Keuangan Sri Mulyani hadir dalam pemeriksaan Bawaslu terkait persoalan arahan pose satu jarinya bersama Direktur IMF Christine Lagarde saat konferensi pers IMF-World Bank di Bali beberapa waktu lalu.
ADVERTISEMENT
Dia hadir sekitar pukul 15.30 WIB dan terlihat keluar dari Bawaslu sekitar pukul 17.00 WIB. Saat, ditanya proses pemeriksaan berlangsung, ia enggan memberikan keterangan lebih lanjut. Sri Mulyani menghindar dan sambil terburu-buru menuju mobilnya.
"Ditanya mengenai penjelasan kejadian saat konferensi pers. Ditanyakan ke Bawaslu saja. Tanyakan ke Bawaslu saja ya," kata Sri Mulyani di Kantor Bawaslu, Jakarta Pusat, Kamis (2/11).
Tak hanya Sri Mulyani saja, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan juga turut hadir dalam pemeriksaan ini. Luhut yang juga berpose satu jari saat IMF-Wolrd Bank membantah pose itu bentuk kampanye.
"Ya dijelaskan enggak ada (kampanye), boro-boro mikir kampanye. Kita masih sibuk dengan kerja di sana. Kan semua enggak ada, tidak ada dalam urusan kampanye," ucap Luhut usai pemeriksaan.
ADVERTISEMENT
Menurutnya, aksi pose satu jari di pertemuan IMF-World Bank itu adalah spontan dan tidak merujuk kepada nomor urut Jokowi-Ma'ruf Amin di Pilpres 2019. Menurutnya pose satu jari itu bertujuan untuk menyebut Indonesia nomor satu.
"Ya spontan terjadi saja. Kita bilang Indonesia nomor satu, great Indonesia. Meluapkan kegembiraan bersama Lagarde dan Yong Kim (Presiden Bank Dunia Jim Yong Kim), bilang bahwa tidak terbayangkan bahwa Indonesia mampu membuat pertemuan IMF-World Bank ini pada tataran kelas dunia," jelasnya.
"Indonesia itu membawa, mengangkat Indonesia pada standar yang lebih tinggi dari yang kami bayangkan. Itu saja. Jadi kami boro-boro mikirin kampanye," imbuh politikus senior Golkar itu.