Sri Mulyani: Tahun 2019, Dana Penanganan Bencana Capai Rp 15 Triliun

7 Januari 2019 19:25 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sri Mulyani. (Foto: Kevin Kurnianto/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Sri Mulyani. (Foto: Kevin Kurnianto/kumparan)
ADVERTISEMENT
Menteri Keuangan Sri Mulyani menyebut pemerintah berencana menggelontorkan anggaran untuk penanganan bencana senilai Rp 15 triliun di tahun 2019. Anggaran ini meningkat lebih dari dua kali lipat dari tahun 2018 yang hanya sebesar Rp 7 triliun.
ADVERTISEMENT
"Tahun depan (2019) kita mengalokasikan anggaran bencana yang ada di dalam Rp 5 triliun ditambah Rp 10 triliun, terjadi sekitar total Rp 15 trilliun (tahun 2019)," kata Sri Mulyani di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Senin (7/1).
Sri menyebut di tahun 2018 Pemerintah mengalokasikan Rp 7 triliun untuk penanganan bencana. Dari Rp 7 triliun, Rp 3 triliun disiapkan untuk penanganan bencana yang sifatnya segera.
"Jumlah seluruh (dana) on call plus untuk bantuan rumah yang sekarang lebih dari Rp 3 triliun, yang telah terealisasi itu lebih dari Rp 7 triliun itu tahun ini," jelas Sri.
Dana Rp 15 triliun itu dianggarkan dengan tujuan penanganan bencana lebih baik. Dengan bertambahnya anggaran, ia berharap Indonesia memiliki acuan dalam menanggulangi bencana, seperti yang dilakukan oleh Filipina hingga negara-negara Amerika Latin.
Warga memeriksa bekas reruntuhan rumah yang rusak diterjang tsunami di Dusun Tiga Regahan Lada, Pulau Sebesi, Lampung Selatan, Minggu (30/12/2018).  (Foto: ANTARA FOTO/Adam Bariq)
zoom-in-whitePerbesar
Warga memeriksa bekas reruntuhan rumah yang rusak diterjang tsunami di Dusun Tiga Regahan Lada, Pulau Sebesi, Lampung Selatan, Minggu (30/12/2018). (Foto: ANTARA FOTO/Adam Bariq)
"Tujuannya agar pemda punya kepedulian kapasitas pendanaan yang perlu dibangun mulai awal. Mekanisme dilihat terus, saya terus pelajari bagaimana seperti Filipina melakukan modelling terhadap bencana seperti angin topan, di Amerika Latin ada earthquake, bagaimana modelling dan (kita) bisa membuatnya," ujar Sri.
ADVERTISEMENT
Minimnya anggaran penanggulangan bencana sebelumnya sempat disinggung oleh Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Suyopo Purwo Nugroho. Ia mengatakan saat ini alokasi anggaran penanganan bencana dari pemerintah masih minim.
“Anggaran sangat berkurang. Anggaran BNPB terus menurun, di satu sisi bencana meningkat tapi anggaran menurun,” kata Sutopo dalam konferensi pers di Graha BNPB, Jalan Pramuka, Jakarta Timur, Selasa (25/12).
Bukan hanya di tingkat nasional, di daerah pun sama. Menurut Sutopo, anggaran BPBD hanya sekitar 0,0002 persen dari APBD. Padahal banyak daerah terpencil yang rawan bencana.