Srikandi UGM Soal Kehadiran Tsamara: Acara Kami Tak Anti-Pancasila

15 November 2018 15:12 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ketua DPP Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Tsamara Amany (tengah) menjadi pembicara di Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta. (Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Ketua DPP Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Tsamara Amany (tengah) menjadi pembicara di Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta. (Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan)
ADVERTISEMENT
Ketua Umum Srikandi UGM M Subhi Adzmi memberi penjelasan perihal kehadiran politikus PSI Tsamara Amany dalam acara diskusi di kampusnya. Menurut Subhi, acara yang digelarnya itu terselenggara karena tidak ada unsur anti-Pancasila. UGM juga memberikan restu atas terselenggaranya acara feminist talkshow bertajuk ‘Perempuan dalam Kebijakan Publik’ ini.
ADVERTISEMENT
“Saya mengapresiasi penuh sikap pihak rektorat UGM. Rektorat UGM biasanya tidak akan memberikan izin pada kegiatan yang arahnya bertentangan dengan nilai-nilai Pancasila. Acara kami bisa terselenggara karena tidak ada unsur-unsur anti Pancasila,” tegas Subhi, Kamis (15/11).
Subhi mengatakan meski urung bekerja sama dengan Pusat Studi Kependudukan dan Kebijakan (PSKK) UGM lantaran tidak bisa menghadirkan dua pembicara dari kedua kubu capres-cawapres, tapi acara terselenggara sesuai izin dan prosedur yang ada. Acara itu diadakan di Digilib Cafe Fisipol UGM pada Rabu (14/11).
“Kalau izin kami memang di Digilib Cafe, siapa yang bisa membayar ya silakan tapi konfirmasi juga ke pihak Fisipol. Di awal kami sudah sampaikan pembicaranya ini Tsamara tokoh politik dan sebagainya sudah kami sampaikan. Tapi di awal sudah kami sampaikan kami tidak akan menyampaikan apa pun tentang politik,” terang Subhi.
ADVERTISEMENT
“Ada juga Bawaslu 2 orang kami menemui langsung (usai acara) dan katanya aman,” sambungnya.
Srikandi UGM merupakan partai mahasiwa dan juga organisasi mahasiwa yang berideologi feminis. Mengundang Tsamara sendiri juga atas pertimbangan bahwa Tsamara berkompeten di bidang kebijakan publik lantaran dia turun langsung.
“Kami partai mahasiswa dan sebetulnya kami sedang muncul di pemilu kampus. Kami organisasi yang ideoliginya feminis,” jelasnya.
“Kita juga butuh yang praktisi. Akhirnya kami cari dan memang kami kepikirannya pada Tsamara Amany karena dia praktisi ya di lapangan dan ranahnya. Karena memang kami mahasiswa Srikandi adalah mahasiswa milenial, jadi kami memilih narasumber yang mudah ditangkap mahasiswa gitu,” bebernya.
Sesuai Prosedur
Sementara itu, Kabag Humas dan Protokol UGM Iva Ariani menjelaskan bahwa panitia penyelenggara, yaitu Srikandi UGM Fisipol UGM telah menjalankan prosedur yamg sesuai. Hal ini berbeda dengan acara diskusi kebangsaan yang bulan Oktober yang diadakan di Fakultas Pertanian, yang sedianya mengundang Sudirman Said dan Ferry Mursyidan Baldan, yang batal terselenggara karena terganjal izin.
ADVERTISEMENT
“Itu kan kemarin yang Sudirman Said saya sampaikan berkali-kali itu persoalan administratif. Murni administratif. Jadi jika tidak ada persoalan administratif semua dijalankan dengan baik saja dengan sesuai peraturan yang ada boleh-boleh saja (Sudirman Said),” jelas Iva,.
Sementara jika dianggap memihak satu kubu peserta pilpres, Iva menegaskan bahwa sebelumnya Faldo Maldini yang notabene tim pemenangan Prabowo-Sandi juga sempat diundang juga oleh Fakultas Teknik sebagai pembicara. Saat itu pihak kampus mengizinkan karena memang tidak ada masalah prosedur, hanya saja ternyata Faldo tidak bisa hadir karena ada halangan.
“Kemarin di Fisipol juga mengundang beberapa dari kedua belah pihak kita undang juga. Terus Faldo Maldini juga pernah ada, kemudian beliau berhalangan di hari H -ya. Tapi posternya juga sudah beredar ke mana-mana bahwa Faldo Maldini juga diundang,” ungkap Iva.
ADVERTISEMENT