Status Waspada, Wisata Merapi Aman Dikunjungi saat Libur Lebaran

26 Mei 2019 13:03 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Gunung Merapi Foto: Kelik Wahyu/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Gunung Merapi Foto: Kelik Wahyu/kumparan
ADVERTISEMENT
Satu tahun sudah Gunung Merapi yang berada di perbatasan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dan Jawa Tengah berstatus Waspada. Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) pun mengeluarkan rekomendasi agar radius 3 km dari puncak gunung agar dikosongkan dari aktivitas penduduk.
ADVERTISEMENT
Lebaran tahun ini akan menjadi lebaran kedua Merapi dengan status Waspada. Padahal diketahui, wisata di sekitar dan lereng Gunung Merapi merupakan penyumbang wisata tertinggi Kabupaten Sleman setelah Candi Prambanan.
Dari catatan Dinas Pariwisata (Dinpar) Kabupaten Sleman pada 2017 wisata kawasan Merapi menyumbang 1 juta wisatawan dari total 7.250.000 wisatawan masuk Sleman. Tahun 2018 dari 8.350.000 wisatawan ke Sleman, 600 ribu di antaranya merupakan sumbangsih wisata di kawasan Merapi seperti Kaliurang.
Soal wisata di lereng Merapi selama Lebaran, Ketua Asosiasi Jip Wisata Lereng Merapi (AJWLM) Wilayah Barat, Dardiri, mengatakan para pengelola wisata mematuhi imbauan dari BPPTKG. Meski begitu, dia optimis kunjungan wisata di lereng Merapi akan meningkat. Bahkan 980 armada jip telah disiapkan untuk mengakomodir membludaknya wisatawan.
ADVERTISEMENT
“Kurang lebih 980-an armada disiapkan selama libur Lebaran ini. Kunjungan kemarin itu pengunjungnya (pengguna Jip Lava Tour) rata-rata per hari 12 ribu sampai 15 ribu selama lebaran sampai satu minggu. Tapi biasanya tidak jauh beda target kita 17 ribu sampai 20 ribu (Lebaran tahun ini),” katanya kepada kumparan, Minggu (26/5).
Asosiasi juga telah mempersiapkan segala sesuatunya jika ada kemungkinan terburuk seperti aktivitas Merapi meningkat. Selain setiap driver dibuka HT, asosiasi beserta 29 komunitas yang ada juga telah membuat jalur khusus untuk evakuasi.
“Karakter Merapi itu sudah ada tanda-tandanya tapi karena alam kita tidak bisa berbuat apa-apa. Untuk mengantisipasi daripada wisatawan kita sudah menyiapkan sedini mungkin jika ada tanda-tanda itu. Makanya kita dibekali HT melalui operator (komunitas jip) masing-masing,” katanya.
ADVERTISEMENT
“Diperbanyak posko-posko jika terjadi apa-apa langsung kita buka jalan di Kinahrejo. Kan paling dekat 5 Km dari Merapi. Direkomendasikan dari BPPTKG kan 3 Km. Karena di bunker Merapi masih 5 Km masih diperbolehkan. Apabila terjadi sesuatu ada jalan pintas nanti kita buka di situ,” ujarnya.
Selain mengantisipasi status Merapi, armada-armada juga disiapkan agar terhindar dari kecelakaan. Seluruh armada sudah dilakukan pengecekan, beberapa juga dicat ulang. Agar insiden kecelakaan tidak terulang kembali, para sopir atau pemandu wisata juga dibekali pemahaman.
“Semua saya wajibkan pemandu di mana letak kita manuver, di mana tempat adrenalin tapi tidak untuk membahayakan wisatawan,” ujarnya.
Bermacam paket wisata juga disiapkan selama libur Lebaran seperti paket short Rp 400 ribu, medium Rp 500 ribu, long Rp 850 ribu, dan sunrise Rp 450 ribu. Ada pula paket lava pijar, di mana wisatawan bisa mengendarai jip di malam hari dan menanti munculnya lava pijar Merapi.
ADVERTISEMENT
“Tarifnya Rp 750 ribu nanti kita suguhin makanan khas Merapi jadah tempe, singkong, kopi. Sambil menunggu datangnya lava pijar,” katanya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata Sleman, Sudarningsih mengatakan bahwa pelaku wisata di Merapi termasuk sopir Jip Lava Tour telah mengunduh aplikasi Amazing Sleman dari Dinas Oaarir Sleman dan aplikasi Jarak Antara Aku dna Merapi dari BPBD Sleman. Aplikasi tersebut tak hanya memuat tentang destinasi wisata tapi juga kondisi terkini Gunung Merapi.
“Ini sangat membantu teman-teman pelaku wisata di lapangan terutama teman-teman Jip kita kan punya Jip Lava Tour kita punya 800 bahkan 900 ada. Ini kami sampai saat ini masih memberikan pembinaan pelatihan baik dari sisi kendaraan juga dengan Polres dan Dishub,” kata Ning.
ADVERTISEMENT
“Bupati menginstruksikan semua driver jip Merapi harus mendowload itu cuma kami ada sedikit terkendala sinyal yang agak susah,” ujarnya.
Pihaknya kini telah berkoordinasi dengan Dinas Kominfo Sleman untuk menguatkan sinyal di kawasan Merapi. Begitu ada peringatan dari BPPTKG maka ponsel para pelaku wisata akan terkoneksi dan bisa melakukan tindakan dengan cepat.
“Sisa Museum Hartaku agak mendekat ke sana (radius 3 Km dari puncak Merapi) tapi di zona aman. Masih aman wisata ke Sleman terutama lereng Merapi,” ujarnya.