Strategi Banyak Anak Banyak Suara Ma'ruf Amin

1 Maret 2019 17:54 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Cawapres nomor urut 01 Ma'ruf Amin di Hotel Sultan, Jakarta, Minggu (17/2/2019). Foto: ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga
zoom-in-whitePerbesar
Cawapres nomor urut 01 Ma'ruf Amin di Hotel Sultan, Jakarta, Minggu (17/2/2019). Foto: ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga
ADVERTISEMENT
Ma’ruf Amin diumumkan menjadi cawapres Jokowi di menit-menit akhir jelang batas pendaftaran paslon oleh KPU. Saat itu, tak ada yang menyangka Jokowi akan menjatuhkan pilihannya kepada Ketum MUI itu.
ADVERTISEMENT
Kiprahnya di dunia politik memang tidak instan. Di era 1970-an, Ma’ruf sudah menjadi anggota DPRD. Sebagai ulama, Ma’ruf pun cukup kondang di kalangan masyarakat NU. Namun, itu saja tidak cukup. Sebagai cawapres, Ma’ruf butuh lebih dari suara muslim NU saja.
Beruntung, delapan orang anaknya kini telah dewasa dan menetap di berbagai daerah di Indonesia. Kekuatan keluarga inilah yang dimanfaatkan oleh Ma’ruf untuk meningkatkan suaranya di Pilpres 2019, di luar Tim Kampanye Nasional (TKN), Tim Kampanye Daerah (TKD), dan tim lainnya Kiai Ma’ruf Amin (KMA).
Misalnya di Provinsi Sumatera, ia memasrahkan wilayah tersebut kepada anak sulungnya Siti Marifah. Sementara anak keduanya, Siti Mamduhah, ditugaskan untuk menggarap daerah Jawa Barat.
Cawapres no urut 01 Ma'ruf Amin (kanan) bersama anaknya Siti Mamduhah di Kuningan, Jawa Barat. Foto: Dok. Istimewa
“Tapi di keluarga, ada PIC untuk keluarga. Kita bagi zona saja, misalnya Jawa Barat saya, kakak saya di Sumatera. Itu untuk mendampingi beliau dan membantu program-program tim-tim yang sudah ada,” jelas putri kedua Ma’ruf, Siti Mamduhah atau Teh Mamam, di Kuningan, Jawa Barat, Selasa (25/2).
ADVERTISEMENT
“Tapi tidak hanya Sumatera, di mana pun, tim ini membuat (acara) ya saling mengisi, saling sharing, saling bantu,” imbuhnya.
Bantuan itu, menurut Mamam, bukan hanya berupa pendampingan saat Ma’ruf datang ke wilayah masing-masing. Terkadang, anak-anak Ma’ruf juga membantu menggalang suara dengan mengunjungi beberapa komunitas.
“Karena beberapa kan ada yang meminta ke saya, PIC keluarga Jabar, ya. Saya coba menggalang sesuai dengan agenda (yang disusun) ajudannya Abah, dan yang pasti mendampingi ya,” jelas Mamam.
Cawapres no urut 01 Ma'ruf Amin (kiri) bersama putranya Gus Syauqi di Kuningan, Jawa Barat. Foto: Dok. Istimewa
Sementara itu, anak kelima Ma’ruf, Ahmad Syauqi menyebut mesti tak selalu hadir langsung mendampingi, namun seluruh anak Ma’ruf tetap memberikan support. Apalagi, menurut Syauqi, mereka tidak masuk dalam struktur timses maupun relawan.
“Tapi kita coba supaya gerakan teman-teman relawan di bawah ini bisa kita dampingi, supaya satu dengan yang lain bersinergi. Kita jadi wadah, ini wadah komunikasi antar relawan,” tutur Syauqi di Posko Markas Terpadu (Master) C19 di Jalan Cirebon, Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (23/2).
ADVERTISEMENT
Untuk itu, Syauqi bersama teman-temannya akhirnya membangun Master C19 sebagai pusat informasi mengenai Ma’ruf Amin. Rumah tersebut, juga dijadikan markas bagi para santri yang mengawal perjalanan politik Ma’ruf.
“Jadi enggak berani kalau kami klaim ini tim pemenangan Jokowi-Ma’ruf Amin, itu kan ada TKN kan. Makanya posisinya kami mengawal, cuma kita membantu membuat suatu aplikasi yang supaya kompresi databasenya,” jelasnya.
Gus Syauqi, putra Kiai Ma'ruf Amin, saat ditemui di posko Master C19 Jalan Cirebon, Menteng, Jakarta Pusat. Foto: Ochi Amanaturrosyidah/kumparan
Melalui Master C19, Syauqi bertanggung jawab untuk menyatukan para relawan dan menjaga militansi masing-masing, terutama bagi relawan yang berbasis santri. Namun, ia enggan jika disebut sebagai tim sukses ataupun juru kampanye.
“Posisi itu enggak bisa kita ambil, itu wilayahnya TKN, tapi penguatan sebagai yang mengawal kyai itu perlu kita lakukan, itu kesadaran dari ini aja. Memang keluarga tidak ada yang masuk struktur, kalau keluarga memang tidak masuk ke struktur,” kata Syauqi.
ADVERTISEMENT
Melalui strategi dan support dari berbagai pihak, termasuk anak-anak Ma’ruf, Syauqi berharap paslon nomor 01 itu bisa menang telak. Ia optimistis, paling tidak ayahnya bisa menyentuh angka 70 persen.
“Penginnya ya 70 persen, ya. Ya kita sih enggak berharap banyak, tapi ya pokoknya menangnya menang telaklah,” pungkasnya.