Suara PPP Anjlok karena Romy, Tapi Tertolong Pemilih Loyal

18 April 2019 13:26 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Anggota DPR Fraksi PPP Nonaktif  Romahurmuziy (kiri) diperiksa perdana sebagai tersangka terkait  kasus dugaan suap terkait seleksi pengisian jabatan pimpinan tinggi di Kementerian Agama. Foto: ANTARA FOTO/Reno Esnir
zoom-in-whitePerbesar
Anggota DPR Fraksi PPP Nonaktif Romahurmuziy (kiri) diperiksa perdana sebagai tersangka terkait kasus dugaan suap terkait seleksi pengisian jabatan pimpinan tinggi di Kementerian Agama. Foto: ANTARA FOTO/Reno Esnir
ADVERTISEMENT
Berdasarkan hasil hitung cepat yang dirilis lembaga survei Charta Politika, elektabilitas PPP menurun dari Pileg 2014 lalu yang mencapai 6,53 persen menjadi 4,56 persen. Menurut Direktur Riset Charta Politika Muslimin, kasus yang menjerat mantan Ketum PPP Romahurmuziy menjadi salah satu faktor anjloknya suara PPP.
ADVERTISEMENT
"PPP kalau kita lihat, hampir sempat anjlok karena faktor Romy (panggilan Romahurmuziy) tertangkap," kata Muslimin di Hotel Grandhika Iskandarsyah, Jakarta Selatan, Rabu (17/4).
Namun, menurut Muslimin, suara PPP cenderung masih tertolong dan masih cukup untuk lolos ke parlemen. Salah satu faktornya adalah karena PPP memiliki basis pemilih yang cukup loyal.
"PPP sebagai partai lama, sebagai partai yang sudah cukup punya kekuatan di bawah dan punya pemilih yang loyal, walaupun Ketumnya kena OTT, tapi pemilihnya tetap bertahan," ucapnya.
Politisi PPP, Achmad Baidowi, pada saat mengisi acara diskusi dengan tema 'Potensi Golput di Pemilu 2019' di Komplek Parlemen, Jakarta, Senin (18/2). Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan
Sementara itu, Wasekjen PPP Achmad Baidowi justru menyoroti hasil quick count yang meloloskan partainya. Pasalnya, hasil survei di sejumlah lembaga survei sebelumnya sempat menempatkan PPP sebagai salah satu parpol yang akan terpental dari Senayan.
ADVERTISEMENT
"Lembaga survei justru memotret PPP tak lolos PT. Tapi sekarang malah lolos ditengah musibah yang melanda PPP. Alhamdulillah prediksi lembaga survei tidak terbukti. Sejak awal kami ragu dan bantah hasil survei yang menyebut PPP tak lolos PT," ucap Achmad.
Apalagi, menurut Achmad, sebagai partai senior, PPP sudah berpengalaman di 10 kali pemilu. Sehingga, mesin politik partai bisa berjalan dengan maksimal.
"Para caleg bekerja maksimal dan pemilih tradisional PPP masih bertahan, serta kita juga menjangkau pemilih baru. Meski PPP kena musibah, tapi kami masih bisa keluar dari kemelut," kata dia.
Meski demikian, Achmad mengaku pihaknya akan tetap menunggu hasil resmi dari KPU. Ia juga menyoroti sistem pemilu serentak yang membuat kinerja parpol menjadi terbelah.
ADVERTISEMENT
"Dengan pemilu serentak, membuat kinerja parpol banyak yang tenggelam. Ya, kalau dari internal, harus ada pembenahan dan skema politik yang benar. Pemilu 2014 ini harus menjadi pelajaran yang berharga," pungkasnya.
Direktur Riset Charta Politika, Muslimin. Foto: Lutfan Darmawan/kumparan
Romy diciduk KPK karena diduga menerima suap sebesar Rp 300 juta dari Kepala Kantor Kemenag Gresik Muhammad Muafaq Wirahadi dan Kepala Kantor Wilayah (Kakanwil) Kemenag Provinsi Jawa Timur (Jatim), Haris Hasanuddin. Haris dan Muafaq menyuap Romy agar bisa duduk di jabatan tersebut. Haris dan Muafaq pun telah ditetapkan sebagai tersangka.