Suara Tembakan Terdengar di Demo Besar di Sudan

9 April 2019 12:53 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sejumlah demonstran Sudan meneriakkan protes menuntut Presiden Sudan Omar Al-Bashir untuk mundur di luar kementerian pertahanan di Khartoum, Sudan, Senin, (8/4). Foto: REUTERS/STR
zoom-in-whitePerbesar
Sejumlah demonstran Sudan meneriakkan protes menuntut Presiden Sudan Omar Al-Bashir untuk mundur di luar kementerian pertahanan di Khartoum, Sudan, Senin, (8/4). Foto: REUTERS/STR
ADVERTISEMENT
Suara tembakan terdengar di lokasi unjuk rasa besar ibu kota Sudan, Khartoum, pada Selasa (9/4).
ADVERTISEMENT
Demo yang sudah berjalan selama tiga hari digelar di depan Markas Militer Sudan. Puluhan ribu demonstran menuntut penguasa Sudan Presiden Omar al-Bashir segera mundur.
Untuk membubarkan pengunjuk rasa, aparat keamanan gabungan melepaskan gas air mata. Setelah gas air mata, suara tembakan terdengar jelas di lokasi unjuk rasa.
Sejumlah demonstran Sudan meneriakkan protes menuntut Presiden Sudan Omar Al-Bashir untuk mundur di luar kementerian pertahanan di Khartoum, Sudan, Senin, (8/4). Foto: REUTERS/STR
Sampai saat ini belum diketahui siapa pihak yang melepaskan tembakan tersebut.
Menurut seorang jurnalis kantor berita Prancis, AFP, yang berada tak jauh dari lokasi kejadian, dentuman tembakan terdengar sebanyak empat kali.
Hal tersebut dikonfirmasi seorang pengunjuk rasa yang minta identitasnya disembunyikan. Menurutnya, pihak keamanan mengambil langkah represif demi membubarkan unjuk rasa.
Sejumlah demonstran Sudan meneriakkan protes menuntut Presiden Sudan Omar Al-Bashir untuk mundur di luar kementerian pertahanan di Khartoum, Sudan, Senin, (8/4). Foto: REUTERS/STR
"Aparat keamanan menembakkan gas air mata. Saya lihat demonstran langsung batuk dan menutup wajahnya dengan tangan dan masker," kata dia.
ADVERTISEMENT
"Saya juga mendengar suara tembakan," sambung saksi tersebut.
Demo besar di Sudan, dimulai sejak Desember 2018. Pemicu demo adalah naiknya harga roti yang merupakan makanan pokok warga Sudan.
Demo menolak kenaikan harga roti berubah menjadi unjuk rasa menuntut Presiden Bashir mundur dari jabatan yang sudah dipegang selama 30 tahun.