Sudah Saatnya Memakai Heli untuk Menurunkan Bantuan di Sulteng?

Gambar dari udara kondisi masjid di tepi pantai kota Palu setelah terkena gempa dan tsunami. (Foto: AFP/JEWEL SAMAD)

Penyaluran logistik dan bantuan untuk korban gempa dan tsunami di Donggala dan Palu, Sulawesi Tengah, belum merata. Pemerintah baru bisa mengangkut bantuan dengan pesawat Hercules C-130 untuk membawa logistik bantuan. Sedangkan, distribusi melalui jalur darat masih terkendala.

Muncul usulan untuk mengirim bantuan melalui helikopter. Hal ini pernah dilakukan saat penanganan tsunami Aceh dan gempa Lombok.

Helikopter Basarnas sebelum jatuh (Foto: Facebook Ahmad Antoni)

Kepala Dinas Penerangan TNI AU Marsekal Pertama Novyan Samyoga mengatakan, sudah ada tiga helikopter yang dikerahkan untuk penanganan bencana Sulawesi Tengah. Ketiga helikopter itu, yakni Super Puma, EC-725 Caracal, dan Dauphin dari Lanud Atang Sanjaya, Bogor.

"Untuk helikopter sudah digerakkan dari hari pertama, untuk mendukung pergerakan pasukan," kata Novyan saat dihubungi kumparan, Selasa (2/10).

Helikopter TNI AU 03 - H-3203. (Foto: Instagram @althafbilal_jog)

Novyan menambahkan, saat ini kemampuan helikopter TNI AU yang bergerak untuk ke Sulawesi Tengah belum optimal. Sehingga sejauh ini, pengiriman bantuan masih difokuskan menggunakan pesawat Hercules.

"Hanya karena kemampuannya terbatas, sehingga tidak terekspos seperti hercules," ucap dia.

Penyaluran bantuan logistik melalui helikopter pernah dilalukan saat gempa Lombok. Helikopter dikerahkan untuk mengirim makanan kepada para pendaki yang terjebak di Gunung Rinjani, NTB.

Hal serupa juga dilakukan saat penanganan gempa dan tsunami di Aceh. 12 Pesawat Hercules dan belasan helikopter baik dari TNI maupun dari negara lain juga ikut membantu penyaluran logistik.

Helikopter EC-725 caracal. (Foto: Instagram @geraldosatria)