Sudan Kembali Bergejolak, 7 Demonstran Tewas

1 Juli 2019 11:37 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Demonstrasi di kantor Kementerian Pertahanan Sudan, Minggu (30/6) Foto: REUTERS/Umit Bektas
zoom-in-whitePerbesar
Demonstrasi di kantor Kementerian Pertahanan Sudan, Minggu (30/6) Foto: REUTERS/Umit Bektas
ADVERTISEMENT
Demonstrasi kembali terjadi di Sudan. Aksi unjuk rasa tersebut berujung kericuhan yang menewaskan tujuh orang dan melukai puluhan lainnya.
ADVERTISEMENT
Unjuk rasa pada Minggu (30/6) berlangsung di depan Kementerian Pertahanan. Massa menuntut militer menyerahkan pemerintahan kepada warga sipil.
Demo kali ini menjadi aksi massa terbesar sejak pasukan keamanan Sudan menyerang kamp pengunjuk rasa di Khartoum tiga minggu yang lalu. Puluhan ribu penduduk, sejak saat itu, turun ke sejumlah titik di ibu kota untuk menentang kekuasaan militer.
“Kami muak dengan militer. Selama beberapa dekade negara ini telah diperintah oleh militer. Itu tidak berhasil dan tidak akan berhasil,” kata seorang pengunjuk rasa Nada Adel (28), dikutip dari AFP, Senin (7/1).
Demonstrasi di kantor Kementerian Pertahanan Sudan, Minggu (30/6) Foto: REUTERS/Umit Bektas
Dilansir dari Reuters yang mengutip pejabat menteri kesehatan Sudan, pada unjuk rasa Minggu (30/6) selain tujuh korban tewas, tercatat 181 warga menderita luka. Di antara mereka yang luka-luka, 27 diantaranya terkena tembakan langsung.
ADVERTISEMENT
Wakil Kepala Dewan Militer di Sudan, Jenderal Mohamed Hamdan Dagalo atau yang dikenal sebagai Hemedti menyebut korban tewas dan luka tembak terkena peluru dari penembak jitu yang tidak diketahui identitasnya.
Ia mengklaim 3 anggota Pasukan Dukungan Cepat (RSF) di bawah pimpinannya juga ada yang menjadi korban tembakan.
Demonstrasi di kantor Kementerian Pertahanan Sudan, Minggu (30/6) Foto: REUTERS/Umit Bektas
Aksi demo bermula karena Militer Sudan tak kunjung menyerahkan pemerintahan kepada masyarakat sipil.
Militer Sudan, setelah berhasil menggulingkan pemerintahan Presiden Omar al-Bashir berjanji akan menyerahkan kekuasaan pada masyarakat sipil. Namun, pembicaraan terhenti ketika pasukan keamanan menggerebek dan menyerang kamp protes pada 3 juni lalu.
Sejak saat itu, puluhan ribu warga Sudan turun ke jalanan untuk mendesak militer menyerahkan kekuasaan kepada warga sipil sesegera mungkin.
Konflik Berdarah di Sudan. Foto: Basith Subatian/kumparan
ADVERTISEMENT