Sudirman Said Harap Elite PDIP Redam Massa yang Serang Radar Bogor

2 Juni 2018 0:04 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sudirman Said di Tegal (Foto: Dok. Tim Media Sudirman Said)
zoom-in-whitePerbesar
Sudirman Said di Tegal (Foto: Dok. Tim Media Sudirman Said)
ADVERTISEMENT
Calon Gubernur Jawa Tengah Sudirman Said ikut berkomentar perihal penyerangan massa kader PDIP ke kantor media Radar Bogor, yang dipicu dengan headline berjudul 'Ongkang-ongkang Kaki Dapat Rp 112 juta'.
ADVERTISEMENT
Menurut Sudirman, aksi tersebut sangat tidak layak dilakukan dan bertentangan dengan paham demokrasi di Indonesia. Tak hanya itu, pernyataan pengurus PDIP yang terkesan mengancam setelah adanya penyerangan itu, juga dianggap tidak etis oleh Sudirman.
“Ucapan seorang pemimpin yang bernada ancaman, kepada siapa pun, sangat disesalkan. Mudah-mudahan itu bukan budaya di lingkungannya. Kalau itu merupakan budaya dan tata nilai yang diyakini, maka kita dalam bahaya besar,” kata Sudirman melalui pesan singkat kepada kumparan, Jumat (1/6).
Sudirman berpendapat, seorang pengurus parpol harusnya bisa meredam luap amarah para kadernya. Apalagi, kata dia, pers berfungsi sebagai check and balance bagi sebuah kekuasaan.
“Fungsi pers harus jadi penyeimbang, mengoreksi hal-hal yang melanggar kepatutan. Pers kita butuhkan untuk menjaga kebebasannya, agar masyarakat dapat terus berpijak pada kewajaran,” sebut mantan Menteri ESDM itu.
PDIP Geruduk kantor radar Bogor (Foto: Dok. Istimewa)
zoom-in-whitePerbesar
PDIP Geruduk kantor radar Bogor (Foto: Dok. Istimewa)
Oleh sebab itu, lanjut Sudirman, sudah sepatutnya pemimpin negara tidak menebar ancaman untuk meredam kebebasan pers.
ADVERTISEMENT
“Negara diurus dengan menebarkan ancaman, itu sudah masa lalu. Pemimpin harus mampu menjadi teladan dalam kebaikan, dalam pengetahuan, dan dalam akhlak dan moral,” ucap pria yang akrab disapa Pak Dirman.
Penyerangan terhadap kantor Radar Bogor terjadi dua kali, yaitu Rabu (30/5) dan Jumat (1/6). Mereka mengamuk dan menuntut permohonan maaf dari Radar Bogor. Aksi itu juga diwarnai dengan pemukulan.
Pengurus PDIP Bambang Wuryanto menyebut aksi para kader PDIP adalah tindakan spontan karena mereka marah ketua umum partai dilecehkan.
"Gini lho, ini yang orang pada enggak paham. Kalau pemberitaan kayak gitu, Radar Bogor memberitakan kayak gitu, saya khawatir itu kantornya rata dengan tanah," kata Bambang Wuryanto, Kamis (31/5).
ADVERTISEMENT