Sudirman Serang Ganjar soal Tingginya Putus Sekolah dan Kemiskinan

20 April 2018 20:49 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ganjar Pranowo dan Sudirman Said. (Foto: Fitra Andrianto/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Ganjar Pranowo dan Sudirman Said. (Foto: Fitra Andrianto/kumparan)
ADVERTISEMENT
Debat perdana Pilgub Jawa Tengah 2018 antara pasangan calon (paslon) nomor urut 1 Ganjar Pranowo-Taj Yasin dan paslon nomor 2 Sudirman Said-Ida Fauziyah berlangsung panas. Dua cagub, Ganjar Pranowo dan Sudirman Said beradu pendapat soal cara mengatasi kemiskinan di Jateng.
ADVERTISEMENT
Sudirman mengatakan akar dari semua persoalan yang ada di Jateng adalah kemiskinan. Karena itu, pihaknya berkomitmen untuk mengatasi kemiskinan dengan cara menciptakan 5 juta lapangan kerja.
"Kami komitmen tingkatkan 6 persen (lapangan kerja) dalam 5 tahun, ciptakan 5 juta lapangan kerja dan semua dikerjakan dengan menciptakan pemerintahan yang bersih dari korupsi," ujar Sudirman di Hotel Patra Jasa, Semarang, Jumat (20/4).
Sudirman juga menyoroti angka putus sekolah di usia 16-18 tahun yang masih mencapai 32,1 persen. Sementara pernikahan usia dini mencapai 3.876. Sudirman mengkritisi bahwa selama pemerintahan Ganjar, sang calon inkumben belum melakukan langkah yang signifikan.
Pernyataan Sudirman soal kemiskinan ini ditimpali oleh cawagub Ida Fauziyah. Menurut dia, kemiskinan di Jateng dampaknya paling parah dirasakan oleh perempuan. Visi untuk meningkatkan lapangan kerja itu, lanjut dia, harus terwujud. Ida menargetkan jika terpilih nanti maka akan ada 1 juta wirausaha perempuan di Jateng.
ADVERTISEMENT
Menjawab kritik Sudirmana, Ganjar membanggakan statistik penurunan kemiskinan di Jateng selama kepemimpinannya. Tetapi ia berjanji akan menggenjot akses permodalan terhadap usaha-usaha di Jateng. Selain itu, Ganjar berjanji akan melakukan pendampingan terhadap wirausahawan hingga nelayan.
"Kita ciptakan lapangan kerja melalui pelatihan akses modal dan pendampingan sehingga dapat kesempatan lebih," ujarnya.
"Kalau dilanjutkan, kita buka lapangan kerja dengan insentif yang diberikan pemerintah," pungkasnya.