Sugar Baby: Terima Rp 15 Juta di Kencan Pertama

5 Juli 2018 11:41 WIB
comment
25
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Konten Eksklusif Sugar Daddy Foto: Basith Subastian
zoom-in-whitePerbesar
Konten Eksklusif Sugar Daddy Foto: Basith Subastian
ADVERTISEMENT
Tak ada wanita yang benar-benar ingin menjadi pelepas nafsu birahi dari berbagai macam pria dewasa. Namun kerasnya pergaulan di Ibu Kota, siapa saja bisa terjebak dalam lingkaran dunia hitam tersebut.
ADVERTISEMENT
Badannya mungil dibalut baju panjang yang menampilkan lekuk tubuh. Ralina, begitu nama samarannya, tak keberatan menyebut dirinya sugar baby. Sugar baby yang dimaksud yakni seorang wanita yang menjadi simpanan, selingkuhan, atau pacar pria matang berpenghasilan tinggi yang biasa disebut sugar daddy.
Ilustrasi Sugar Baby. (Foto: Kumparan)
Ralina mengisahkan perkenalannya dengan sugar daddy, ketika usianya baru menginjak 16 tahun. Saat itu dia masih duduk di bangku kelas 2 SMA. Ralina terseret dunia malam yang mengharuskannya menguras kantong. Meski berasal dari keluarga berada, uang saku yang didapat dari orang tua hanya cukup untuk memenuhi kebutuhannya di sekolah.
"Awalnya itu pas SMA pertama kali kenal dunia klub karena dulu kan masih pakai biaya orang tua. Terus mikirnya misalnya di klub kita masih pakai biaya orang tua, kayak nyusahin banget, nguras biaya," ujar Ralina saat ditemui kumparan, Jumat (30/6).
Ilustrasi Sugar Baby (Foto: Instagram @ sugardaddydating_club)
Merasa telah menghambur-hamburkan uang orang tua, ia memutuskan mencari cara untuk memenuhi kebutuhan sekundernya itu. Alhasil, Ralina tergiur tawaran temannya untuk menjadi simpanan pria dewasa yang memiliki pekerjaan mapan alias sugar daddy.
ADVERTISEMENT
Sebelum bersentuhan dengan para sugar daddy, Ralina mengaku keperawanannya telah hilang sejak pertama kali pacaran, yakni sejak duduk di bangku 1 SMA. Perempuan kelahiran 1998 ini memutuskan untuk menenggelamkan diri pada arus yang membawanya pada dunia kelam yang terlanjur ia sentuh.
Saat itu Ralina meminta temannya menjadi manajer pribadi sekaligus pengawal apabila ia diperlakukan tak sesuai aturan main yang telah dibuat.
"Emang sudah bandel sebelumnya jadi daripada sudah terlanjur basah enggak ada artinya, lebih baik mungkin, sampai akhirnya sampai ke dunia om-om gitu. Dari situ mulai menjual diri, tapi melalui orang biar dijagain, karena dunia kayak gitu pasti takut diapa-apain, kayak dikeluarin (sperma) di dalam, dilecehin atau dibunuh," tutur Ralina.
Ilustrasi Sugar Baby (Foto: Dokumentasi kumparan)
Pernah jadi sugar baby para pejabat
ADVERTISEMENT
Ralina juga membuat perjanjian dengan pria dewasa sebelum melakukan hubungan seks. Yakni kesepakatan untuk bersetubuh dalam waktu semalam atau kontrak dengan waktu yang disepakati.
Dalam hubungan pertamanya, Ralina memutuskan untuk memenuhi hasrat pria tersebut dalam waktu semalam saja. Setelah itu dia memasang tarif atas pilihannya tersebut. Meski belakangan dia mengaku rugi, karena mestinya mematok lebih besar dari angka yang telah ia sebut. Sebab tarif berhubungan seks dengan anak SMA lebih mahal daripada wanita usia 20 tahunan ke atas.
"Pertama kali banget itu dikasih bayaran sampai Rp 15 juta, karena dia mikirnya saya main sama anak SMA. Bodohnya (bayaran) Rp 15 juta itu uang sedikit untuk anak SMA. Kalau aku terjunnya lebih jauh, bisa dapet lebih dari itu, karena aku anak SMA, kelas 2 SMA," ucapnya.
Ilustrasi sugar daddy. (Foto: Instagram @ sugardaddydating143)
Seiring berjalannya waktu, ia memutuskan menjalin hubungan dengan pria dewasa tanpa melalui perantara. Pria-pria kaya itu di antaranya dari kalangan pejabat dan pengusaha dengan kisaran umur dari 28 hingga 38 tahun. Mereka adalah pengusaha swasta, direktur di perusahaan BUMN, hingga perwira TNI/Polri.
ADVERTISEMENT
Ia juga berani menerima tawaran dengan sistem kontrak dalam kurun waktu tiga bulan. Sekali melakukan kontrak tersebut ia dapat menerima lebih dari Rp 50 juta dari sugar daddy-nya. Intensitas waktu bertemunya seminggu dua kali, dan harus memenuhi keinginan si sugar daddy untuk bertemu kapan pun pria tersebut memintanya.
"Capek sebenarnya untuk ngejalanin kontrak gini, harus ngikutin semua mau dia, dia yang boleh ngehubungin kita duluan," ucapnya.
Gelimang Uang Sugar Daddy. (Foto: Putri Sarah Arifira/kumparan)
Jadi sugar baby karena kurang perhatian orang tua
Di lain sisi, aktivitasnya sebagai sugar baby tidak diketahui oleh kedua orang tuanya. Namun sepintar-pintarnya seseorang menyimpan bangkai, baunya akan tercium juga. Orang tuanya akhirnya mengetahui anak perempuannya tersebut menjadi sugar baby.
Tapi bukan kemarahan yang ia terima, melainkan petuah-petuah bijak untuk mengubah kehidupan Ralina dan meninggalkan gemerlapnya dunia sugar daddy. Namun nasehat itu tidak ia hiraukan. Pasalnya rasa kecewa terhadap orang tuanya-lah yang mengubah hidupnya menjadi sugar baby.
ADVERTISEMENT
Ralina menuturkan keluarganya hancur berantakan karena orang ketiga singgah dalam keluarganya. Ibunya menjadi sugar mama (istilah sugar daddy untuk perempuan) dari seorang pria yang jauh lebih muda. Selain itu kesibukan ayahnya yang selalu bekerja hingga larut malam, menyebabkan kurangnya perhatian untuk Ralina.
"Mereka (orang tua) enggak bisa ngasih apa yang aku butuh. Perhatian itu gampang enggak perlu pakai uang, enggak perlu minjam ke bank, itu saja susah banget dikasih. Waktu saja enggak berharga banget buat anak yang mereka buat dulu, mereka sayang sebenarnya sama aku tapi (memberi) perhatian aja susah, apa-apa uang," tuturnya.
Perempuan yang berstatus sebagai mahasiswi di salah satu perguruan tinggi swasta di Jakarta ini mengaku pernah terbesit untuk menjauh dari kehidupan liar tersebut. Bahkan ia sempat menolak pria dewasa yang menghubunginya.
ADVERTISEMENT
Namun, di saat memutuskan tak lagi menjual diri, Ralina terperangkap dari manisnya rayuan seorang pria seusianya. Keduanya melakukan hubungan seks atas dasar suka sama suka, tapi Ralina kemudian ditinggalkan begitu saja di kamar hotel.
"Di situ dia enggak ngehargain gue dengan ninggalin gue sendirian di hotel gitu aja. Jadi ya sudahlah gue mikir daripada enggak dihargain gue lebih baik jual diri. Maksudnya anggota (TNI/Polri) aja bisa bayar gue lebih, ngehargai gue dengan nganter pakai supirnya. Tapi dia cuman anak kuliahan kenapa enggak bisa ngehargain gue gitu sih," ujar Ralina kesal.
Ilustrasi sugar daddy. (Foto: Instagram @ sugardaddydating_club)
Kini Ralina, masih menjalankan hubungan dengan seorang sugar daddy. Tapi ia juga mengaku berencana meninggalkan dunia tersebut dan memiliki kehidupan normal. Seperti wanita pada umumnya, Ralina ingin menikah dengan pria yang tulus mencintainya.
ADVERTISEMENT
“Ya penginnya menikah setelah lulus kuliah dan kerja 2 tahun,” tuturnya.
Simak ulasan lengkap Sugar Daddy di kumparan dalam tautan di bawah ini.