Suhu Hampir 50 Derajat Celcius Panggang Kota-kota di Australia

17 Januari 2019 13:16 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi gelombang panas di Australia. (Foto: AFP/PETER PARKS)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi gelombang panas di Australia. (Foto: AFP/PETER PARKS)
ADVERTISEMENT
Kota-kota di selatan dan tenggara Australia tengah terpanggang dengan gelombang panas yang mendera. Di beberapa wilayah, suhu mencapai hampir 50 derajat Celcius, di atas temperatur aman bagi tubuh manusia.
ADVERTISEMENT
Diberitakan AFP, Rabu (16/1), Biro Meteorologi Australia mencatat dalam empat hari terakhir suhu udara masuk dalam 10 cuaca terpanas yang pernah dialami Australia.
"Dengan rekor yang terpecahkan di Australia Selatan kemarin, menjadikan wilayah ini salah satu bagian dunia yang terpanas," ujar Philip Perkins, ahli meteorologi senior Australia.
Menurut Philip, situasi di beberapa wilayah Australia seperti panci presto dengan suhu panas dan kelembaban tinggi.
Di antara kota terpanas adalah kota kecil Tarcoola di selatan yang mencapai suhu 49 derajat pada Selasa lalu. Kota pelabuhan Port Augusta mencapai suhu 48,9 derajat, rekor terpanas kota itu.
Ilustrasi gelombang panas di Australia. (Foto: AFP/PETER PARKS)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi gelombang panas di Australia. (Foto: AFP/PETER PARKS)
Kota gurun Coober Pedy suhunya 47,4 derajat Celcius. Coober Pedy memang terkenal wilayah panas sehingga kebanyakan warganya tinggal di bawah tanah.
ADVERTISEMENT
Suhu panas juga tercatat di kota besar Adelaide yang mencapai temperatur 41,9 derajat. Di beberapa wilayah Victoria, suhu mencapai 46 derajat Celcius.
Menurut Organisasi Kesehatan Dunia, WHO, suhu terbaik bagi tubuh manusia untuk bekerja antara 18-24 derajat Celcius.
Bekerja di suhu lebih panas dari itu membuat tubuh mengeluarkan lebih banyak keringat, sehingga meningkatkan risiko dehidrasi.
Jika dibandingkan dengan Jakarta yang suhu tertingginya sekitar 38 derajat Celcius, panas di Australia sungguh menyiksa.
Ilustrasi gelombang panas di Australia. (Foto: AFP/PETER PARKS)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi gelombang panas di Australia. (Foto: AFP/PETER PARKS)
"Seperti neraka," kata Tolga Ozkuzucu, ahli taman di Victoria.
"Masalahnya, kau harus tetap bekerja. Mulai pagi-pagi sekali agar bisa selesai lebih awal, sekitar jam 1 atau 2. Menjelang sore, terlalu panas untuk bekerja," lanjut dia.
ADVERTISEMENT
Kebanyakan warga memilih tinggal di rumah, atau jika ingin mendinginkan diri mereka berenang di kolam. Salah satu tempat tujuan favorit di saat panas adalah perpustakaan yang AC-nya terus menyala sepanjang hari.
"Secara ekonomi sulit untuk menyalakan pendingin udara 24/7. Di Alice ada beberapa tempat publik untuk mendinginkan diri. Perpustakaan Alice Spring dan kolam renang jadi tempat masyarakat berkumpul," kata Simon Duke, warga di kota Alice Spring kepada The Guardian.