Sukamiskin, Lapas 'Favorit' Napi Koruptor yang Suka Pelesir

21 Juli 2018 10:33 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Lapas Sukamiskin. (Foto: Ilham Bintang)
zoom-in-whitePerbesar
Lapas Sukamiskin. (Foto: Ilham Bintang)
ADVERTISEMENT
Lapas Sukamiskin, Bandung, Jawa Barat kembali disorot karena KPK menangkap Kalapas Wahid Husen. Penangkapan ini dilakukan pada Sabtu (21/7) sekitar pukul 00.00 WIB.
ADVERTISEMENT
Penangkapan ini juga melibatkan sejumlah napi korupsi seperti terpidana dalam kasus pengadaan satelit monitoring, Fahmi Darmawansyah. KPK juga menggeledah sejumlah sel seperti milik Tubagus Chaeri Wardana alias Wawan.
Lapas Sukamiskin pernah juga menjadi sorotan publik ketika muncul fenomena napi plesiran dengan bebas. Sejumlah napi menggunakan berbagai modus agar bisa keluar tahanan dan pelesiran.
Modus yang paling sering dan mudah dipakai adalah surat sakit dibuat, dengan alasan kontrol ke dokter. Di luar lapas, mereka jalan-jalan.
Namun, untuk menghuni lapas ini ada beberapa syarat seperti ancaman hukuman di atas lima tahun, kerugian negara di atas Rp 100 juta, hingga tidak dibutuhkan dalam persidangan di kasus lain. Pada Februari 2017 lalu, fenomena napi pelesiran sempat membuat Menkumham Yasonna Laoly berang.
ADVERTISEMENT
Pasalnya, saat ini, sejumlah napi kepergok pelesir ke berbagai kota, seperti Jakarta dan Bandung. Sebut saja nama mantan Wali Kota Bekasi Mochtar Muhammad hingga Gayus Tambunan. Mantan Wali Kota Palembag Romi Herton juga sempat berada di penjara tanpa pengawalan. Begitu juga Anggoro Widjojo yang bermalam di sebuah apartemen di Bandung.
Lapas Sukamiskin. (Foto: Ilham Bintang)
zoom-in-whitePerbesar
Lapas Sukamiskin. (Foto: Ilham Bintang)
Imbas dari kejadian ini, Menkumham Yasonna Laoly merombak sipir yang bertugas di tahanan khusus korupsi.
"Tapi kalau yang di bawah-bawah ini, kami akan geser semua. Ganti dengan yang baru. Ya, kita geser ke tempat lain," jelas Laoly di kantor presiden, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta, Senin (6/2).
Sejumlah napi juga dipindah ke Gunung Sindur yang memiliki sistem keamanan lebih baik. Napi yang dipindah yaitu Anggoro Widjojo, Romi Herton, eks Bupati Bogor Rachmat Yasin, dan eks Wali Kota Bekasi Mochtar Muhammad. Gunung sindur merupakan tahanan untuk napi narkoba dan memiliki keamanan tingkat tinggi.
ADVERTISEMENT
Sejumlah koruptor kelas kakap mendekam di lapas ini mulai dari mantan Ketum Golkar Setya Novanto, politisi Partai Demokrat Anas Urbaningrum dan Muhamad Nazaruddin, terpidana kasus suap gula impor Irman Gusman juga ditahan di lapas ini,
Kemudian ada terpidana kasus korupsi dan pencucian uang dalam kuota impor daging sapi, Ahmad Fathanah dan Lutifi Hasan Ishaq. Politisi Partai Gerindra sekaligus mantan Ketua Komisi D DPRD DKI Jakarta Mohammad Sanusi juga mendekam di lapas ini.
Napi kasus korupsi lainnya di lapas tersebut yakni Mantan Bupati Bangkalan Fuad Amin Imron, pegawai pajak, Gayus Tambunan, pengacara kondang OC Kaligis, dan lain-lain.