Sungai Cileungsi Kembali Menghitam dan Keluarkan Bau Tak Sedap

22 Juli 2019 11:51 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sungai Cileungsi di Kabupaten Bogor. Foto: Dok. Ketua KP2C Puarman
zoom-in-whitePerbesar
Sungai Cileungsi di Kabupaten Bogor. Foto: Dok. Ketua KP2C Puarman
ADVERTISEMENT
Sungai Cileungsi di Kabupaten Bogor, Jawa Barat, untuk kesekian kalinya kembali berwarna hitam pekat. Keadaan ini diperparah dengan kondisi sungai yang mengeluarkan bau tidak sedap.
ADVERTISEMENT
Kondisi ini dikeluhkan oleh warga sekitar. Salah satunya warga di perumahan Vila Nusa Indah 5, Ciangsana, Gunung Putri, Kabupaten Bogor. Aliran sungai sepanjang 40 meter itu memang melintasi wilayah permukiman, salah satunya kompleks tersebut.
Sungai Cileungsi di Kabupaten Bogor. Foto: Dok. Ketua KP2C Puarman
Ketua Komunitas Peduli Sungai Cileungsi-Cikeas (KP2C), Puarman, mengatakan, pada Sabtu (20/7) lalu, kondisi sungai memang terlihat berwarna hitam pekat. "Hitam pekat dan baunya menyengat, sampai saya harus memakai masker," ujar Puarman, dalam keterangannya, Senin (22/7).
Ia menambahkan, melalui pesan berantai media sosial, termasuk WhatsApp, warga memviralkan kondisi tersebut sekaligus melaporkan ke KP2C.
Sungai Cileungsi di Kabupaten Bogor. Foto: Dok. Ketua KP2C Puarman
"Atas aduan warga, saya mengecek langsung ke lokasi, di antaranya ke Jembatan Cikuda Wanaherang, Kecamatan Gunung Putri, Kabupaten Bogor, dan wilayah Curug Parigi di Vila Nusa Indah 5, perbatasan Kabupaten Bogor dan Kota Bekasi," jelas Puarman.
ADVERTISEMENT
Menurutnya, ada warga yang rumahnya berada sekitar 100 meter dari bibir sungai Cileungsi merasakan bau yang menyengat dan menyesakkan dada jika pagi hari.
"Istrinya yang sedang hamil muntah-muntah, enggak tahan bau sungai. Bahkan setiap pagi diungsikan ke rumah mertuanya untuk menghindari bau," tambahnya.
Sungai Cileungsi di Kabupaten Bogor. Foto: Dok. Ketua KP2C Puarman
Puarman menjelaskan, kejadian ini selalu terjadi setiap tahun saat debit sungai Cileungsi mengecil karena musim kemarau. Meski belum separah tahun 2018, namun kondisi buruk bagi kesehatan ini bisa jadi akan meningkat, karena sesuai prediksi BMKG, musim kemarau bisa berlanjut hingga Oktober 2019.
Diduga penyebab menghitam dan baunya air sungai karena buangan limbah industri dan domestik ke badan sungai Cileungsi. Menurutnya, sejak akhir tahun 2018, pemerintah telah melakukan berbagai upaya mengatasi pencemaran sungai Cileungsi. Tapi diakuinya, perlu langkah lebih tegas terhadap oknum yang membuang limbah ke sungai.
ADVERTISEMENT
Sejauh ini, kata dia, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bogor, Pandji, dan Kasi Pencemaran, Sugeng, sudah mengambil sampel air di Curug Parigi Villa Nusa Indah 5 pada Minggu (21/7) kemarin. "Sebelumnya juga telah mengambil sampel di Jembatan Wika dan Jembatan Cikuda. Semoga segera ada penyelesaian," harapnya.