Surat Terbuka Presiden Macron untuk Rakyat Prancis

15 Januari 2019 11:19 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Presiden Perancis Emmanuel Macron. (Foto: Ludovic Marin / POOL / AFP)
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Perancis Emmanuel Macron. (Foto: Ludovic Marin / POOL / AFP)
ADVERTISEMENT
Kelompok Rompi Kuning beraksi kembali untuk ke-9 kalinya pada hari pada hari Sabtu (12/01). Setidaknya ada 84 ribu orang berpartisipasi dalam demonstrasi yang ditujukan untuk reformasi ekonomi di seluruh Prancis.
ADVERTISEMENT
Pemerintah menurunkan 80 ribu penjaga keamanan untuk mencegah terjadinya kekerasan dalam aksi demonstrasi tersebut.
Setelah sembilan minggu berturut-turut turun ke jalan dan tidak ada tanda-tanda akan berhenti, posisi Presiden Prancis Emmanuel Macron semakin terdesak. Ia telah mencoba berbagai macam cara untuk meredam gerakan Rompi Kuning, namun masih juga belum berhasil.
Seorang demonstran "Rompi Kuning" saat berhadapan dengan polisi anti huru-hara, Paris, Prancis Sabtu (12/1/2019). (Foto: REUTERS/Christian Hartmann)
zoom-in-whitePerbesar
Seorang demonstran "Rompi Kuning" saat berhadapan dengan polisi anti huru-hara, Paris, Prancis Sabtu (12/1/2019). (Foto: REUTERS/Christian Hartmann)
Kali ini Macron mencoba cara yang baru yaitu menulis surat untuk rakyat Prancis yang diterbitkan dalam surat kabar nasional hari Selasa (14/01).
Dalam suratnya, Macron membuka debat nasional yang akan berjalan sampai tanggal 15 Maret. Ia meminta rakyat Prancis untuk menyampaikan keluhannya secara online atau melalui kantor walikota daerah masing-masing.
Melalui surat yang diterbitkan, Macron memberikan pertanyaan-pertanyaan kepada rakyatnya dan ia berjanji akan mendengarkan jawaban mereka.
Seorang demonstran "Rompi Kuning" terkena semprotan water cannon, Paris, Prancis Sabtu (12/1/2019). (Foto: REUTERS/Christian Hartmann)
zoom-in-whitePerbesar
Seorang demonstran "Rompi Kuning" terkena semprotan water cannon, Paris, Prancis Sabtu (12/1/2019). (Foto: REUTERS/Christian Hartmann)
Pertanyaan-pertanyaan tersebut digolongkan ke dalam empat kategori yaitu ketimpangan ekonomi, peran dari negara, perubahan iklim dan isu lingkungan, serta demokrasi dan kenegaraan.
ADVERTISEMENT
Salah satu keluhan Rompi Kuning adalah tingginya pajak dan nilainya yang tidak proporsional yang membebankan masyarakat kelas menengah dan kelas pekerja. Kebijakkan Macron adalah menghapus pajak kekayaan yang menerapkan semakin banyak harta seseorang maka semakin tinggi nilai pajak yang harus dibayarkan. Sebagai gantinya, Macron menerapkan pajak pukul rata sebanyak 30% untuk semua kalangan masyarakat.
Rompi Kuning berkeberatan dengan hal tersebut. Mereka menuntut untuk diadakannya semakin banyaknya layanan publik yang dibebankan kepada kelas atas.
Macron menuliskan dalam suratnya bahwa pajak adalah jantung utama solidaritas nasional karena pajaklah yang membiayai pelayanan nasional. Untuk itu, ia menanyakan kepada rakyat Prancis pajak seperti apa yang dapat mendorong terciptanya bisnis dan usaha namun tidak memberatkan kelas pekerja.
Ribuan demonstran di Paris berunjuk rasa atas kenaikan BBM dan kebijakan ekonomi Presiden Prancis Emmanuel Macron. (Foto: GUILLAUME SOUVANT / AFP)
zoom-in-whitePerbesar
Ribuan demonstran di Paris berunjuk rasa atas kenaikan BBM dan kebijakan ekonomi Presiden Prancis Emmanuel Macron. (Foto: GUILLAUME SOUVANT / AFP)
Macron juga ingin mengurangi jumlah pelayan publik di Prancis. Ia menanyakan apakah menurut rakyatnya Prancis memiliki terlalu banyak pelayan publik? Apakah desentralisasi diperlukan? Dan bagaimana mereka ingin Prancis diorganisir?
ADVERTISEMENT
Sementara mengenai perubahan iklim dan lingkungan, Rompi Kuning keberatan dengan kenaikan pajak karbon yang dikenakan untuk menerapkan kebijakkan ramah lingkungan.
Oleh karena itu Macron menyakan solusi lain untuk membiayai transisi ekologi, yang meliputi mobil tua, rumah, pemanas, makanan, dan lain sebagainya. Ia juga meminta rakyatnya untuk memberikan kepadanya proposal konkrit untuk menyelesaikan masalah lingkungan tanpa membuat petani dan industri Prancis terkena sanksi global.
Ribuan demonstran di Paris berunjuk rasa atas kenaikan BBM dan kebijakan ekonomi Presiden Prancis Emmanuel Macron. (Foto: REUTERS/Benoit Tessier)
zoom-in-whitePerbesar
Ribuan demonstran di Paris berunjuk rasa atas kenaikan BBM dan kebijakan ekonomi Presiden Prancis Emmanuel Macron. (Foto: REUTERS/Benoit Tessier)
Yang terakhir yang terpenting adalah pertanyaannya mengenai negara, pemilihan umum, sekularisme Prancis, imigran, dan lain sebagainya.
Dalam surat sepanjang 2.300 kata tersebut Macron menuliskan “Saya ingin mengubah kemarahan Anda menjadi solusi.”