Suriname Sebut Belanda Ingin Jajah Negara Mereka Lagi

20 Juli 2018 9:11 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Kota Suriname. (Foto: AFP/Jody Amiet)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Kota Suriname. (Foto: AFP/Jody Amiet)
ADVERTISEMENT
Suriname melayangkan nota protes kepada pemerintah Belanda yang menteri luar negerinya menyebut mereka "negara gagal". Atas sebutan itu, Suriname mengatakan Belanda punya agenda tersembunyi untuk kembali menjajah negara itu.
ADVERTISEMENT
Diberitakan Reuters, pernyataan itu disampaikan oleh Menlu Belanda Stef Blok pekan ini. Dia mengatakan di Den Haag, multikulturalisme hanya akan menciptakan konflik di sebuah negara. Contohnya Suriname, kata Blok, adalah sebuah negara yang gagal.
"Suriname adalah negara gagal, dan ini karena perpecahan etnis," kata Blok.
Atas komentar Blok tersebut, Kementerian Luar Negeri Suriname memanggil Duta Besar Belanda Jaap Frederiks pada Kamis (19/7) untuk menyampaikan nota protes.
"Tuduhan yang kasar ini bertentangan dengan stabilitas dan perdamaian di Republik Suriname, bertujuan untuk menggambarkan Suriname dan masyarakatnya dengan negatif," ujar Kemlu Suriname dalam pernyataannya.
Menteri Luar Negeri Belanda Stef Blok. (Foto: AFP/Emmanuel Dunand)
zoom-in-whitePerbesar
Menteri Luar Negeri Belanda Stef Blok. (Foto: AFP/Emmanuel Dunand)
Lebih lanjut, Kemlu Suriname mengatakan Belanda ingin mencoba kembali menjajah mereka lagi.
"Belanda ingin mengisolir negara Suriname, dengan kemungkinan agendanya adalah mewujudkan rekolonisasi," kata Kemlu Suriname lagi.
ADVERTISEMENT
Suriname adalah bekas daerah jajahan Belanda yang merdeka pada 1975. Di masa penjajahan tahun 1900-an, Belanda memindahkan warga dari daerah jajahan di Indonesia ke Suriname untuk bercocok tanam. Tidak heran jika Jawa adalah salah satu bahasa yang digunakan di negara Amerika Selatan ini.
Kecaman telah berdatangan untuk Blok baik dari Suriname maupun dari kalangan politisi di Belanda. Blok yang berasal dari Partai Rakyat untuk Kebebasan dan Demokrasi (VVD) yang berhaluan kanan telah meminta maaf dan mengakui pernyataannya terlalu provokatif dan tajam.