Survei: Gerindra dan Golkar Berebut Posisi Kedua di 2019

27 Mei 2018 21:02 WIB
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Simpatisan Gerindra dan Golkar (Foto: Ferio & Fitra Andrianto/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Simpatisan Gerindra dan Golkar (Foto: Ferio & Fitra Andrianto/kumparan)
ADVERTISEMENT
PDIP masih unggul baik dari segi popularitas maupun elektabilitas di Pileg dan Pilpres 2019 berdasarkan rilis survei Alvara Research Center. Sementara di posisi kedua, Partai Gerindra dan Partai Golkar masih bersaing ketat.
ADVERTISEMENT
"Untuk peringkat kedua, kemungkinan Golkar dan Gerindra. Pemilu 2019 ini akan jadi panggung pertarungan bagi partai besar," kata CEO Alvara Research Hasanuddin Ali di Hotel Oria, Menteng, Jakarta Pusat, Minggu (27/5).
Menurut survei tersebut di bulan Mei, Partai Gerindra masih sedikit lebih unggul dengan persentase 14,6 persen, turun 2,7 persen. Sementara Partai Golkar memperoleh persentase 8,9 persen, naik 0,7 persen jika dibandingkan dengan survei di bulan Februari.
Sementara untuk pengaruh ketokohan, menurut Hasanuddin hal tersebut masih menjadi pengaruh yang sangat penting bagi elektabilitas partai. Sebab, partai politik di Indonesia saat ini masih belum lepas dari figur ketokohan.
“Di PDIP ada Megawati, di Gerindra ada Prabowo. Sedangkan Golkar bukan lagi partai ketokohan. Untuk PAN masih dipengaruhi ketokohan, Amien Rais. PKB ada Cak Imin, SBY ada di Demokrat,” ujarnya.
Survei Alvara (Foto: Dok. Alvara Research)
zoom-in-whitePerbesar
Survei Alvara (Foto: Dok. Alvara Research)
Dalam survei yang dilakukan selama periode 20 April hingga 9 Mei di seluruh Indonesia tersebut PDIP yang berada di posisi pertama mendapatkan elektabilitas 28,2 persen. Sementara, di bawahnya secara berturut ditempati Gerindra (14,6%), Golkar (8,9%), PKB (4,4%), Demokrat (3,2%), PKS (2,7%), Perindo (2,6%), PPP (1,8%), NasDem (1,5%), PAN (0,8%), Hanura (0,7%), PSI (0,2%), PKPI (0,2%), Garuda (0,1%) dan Berkarya (0,1%).
ADVERTISEMENT
Sedangkan, jumlah swing voters atau masyarakat yang belum menentukan pilihannya masih cukup tinggi, yaitu sekitar 29,7 persen. Jumlah tersebut mengalami kenaikan sebesar 4,1 persen dibanding bulan Februari lalu.
Riset ini menggunakan pendekatan kuantitatif, pengumpulan data dilakukan dengan wawancara tatap muka (face-to-face interview) kepada 1.202 responden terpilih.
Metodologi survei adalah Multistage Random Sampling dengan Margin of Error 3,10 persen. Survei digelar pada 20 April – 9 Mei 2018 di seluruh Provinsi di Indonesia.