Survei Indo Barometer: Ganjar-Yasin 67,3%, Sudirman-Ida 21,1%

20 Juni 2018 14:17 WIB
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Debat Terbuka Pilgub Jateng (Foto: Antara/Aditya Pradana Putra)
zoom-in-whitePerbesar
Debat Terbuka Pilgub Jateng (Foto: Antara/Aditya Pradana Putra)
ADVERTISEMENT
Lembaga survei Indo Barometer merilis hasil risetnya terkait elektabilitas pasangan calon yang bertarung di Pilgub Jabar 2018. Hasilnya, elektabilitas figur cagub nomor urut 1 Ganjar Pranowo 66,9 persen, jauh mengungguli figur cagub nomor urut 2 Sudirman Said dengan 21,3 persen.
ADVERTISEMENT
Begitu juga dengan elektabilitas cawagub nomor urut 1 Taj Yasin yang unggul 56,4 persen dari cawagub nomor urut 2 Ida Fauziyah dengan 22,4 persen.
Mencoloknya perbedaan elektabilitas figur cagub-cawagub itu akhirnya berdampak pada elektabilitas paslon. Hasilnya, masyarakat Jateng akan cenderung lebih memilih pasangan nomor urut 1 Ganjar-Taj Yasin dengan keunggulan 67,3 persen dan pasangan nomor urut 2, Sudirman-Ida memperoleh 21,1 persen. Hanya, 11,6 persen yang belum menentukan pilihan.
"Pasangan Ganjar-Yasin cukup mendominasi jauh lebih tinggi ketimbang Sudirman Said-Ida," kata Direktur Eksekutif Indo Barometer Muhammad Qodari di Hotel Harris FX Sudirman, Jakarta, Rabu (20/6).
Survei Pilgub Jawa Tengah (Foto: Dok. Indobarometer)
zoom-in-whitePerbesar
Survei Pilgub Jawa Tengah (Foto: Dok. Indobarometer)
Qodari menjelaskan, salah satu faktor yang membuat jarak elektabilitas paslon terlampau jauh karena mayoritas warga Jateng masih menginginkan Ganjar menjabat sebagai gubernur. Tak hanya itu, figur Sudirman Said juga dianggap belum mampu menandingi Ganjar.
ADVERTISEMENT
"Pilgub Jateng belum menarik, Sudirman Said berhadapan dengan tokoh sekaligus partai. Ibarat naik gunung seperti mendaki gunung Everest," kata Qodari.
Survei melibatkan 800 responden yang tersebar di 35 kabupaten/kota di Jateng. Metodologi yang digunakan multistage random sampling dengan margin of error 3,46 persen. Indeks kepercayaan sebesar 95 persen.
Ganjar didukung oleh PDI-P, Nasdem, PPP, Demokrat, dan Golkar. Sedang Sudirman didukung oleh Gerindra, PAN, PKS, dan PKB.