Survei Kompas: Jokowi-Ma'ruf 52,6%, Prabowo-Sandi 32,7%

Jokowi (kiri) dan Prabowo (kanan) di Monas, Jakarta, Minggu (23/9/2018). (Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan)

Litbang Kompas menggelar survei untuk mengukur elektabilitas pasangan calon presiden dan wakil presiden, Joko Widodo-Ma'ruf Amin dan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno. Hasilnya menunjukkan elektabilitas capres petahan masih tinggi.

Dikutip dari Koran Kompas, Rabu (24/10), survei itu digelar menggunakan 1.200 responden melalui wawancara tatap muka di 34 provinsi pada periode 24 September-5 Oktober 2018. Sampling diambil dengan metode pencuplikan sistematis bertingkat.

Data survei menunjukkan elektabilitas Jokowi-Ma'ruf 52,6 persen, sementara Prabowo-Sandi 32,7 persen. Mereka yang belum menentuan pilihan atau merahasiakan ada 14,7 persen. Meski begitu, margin of error sebesar 2,8 persen dan ada potensi pemilih memindahkan dukungan.

Tepatnya, sebanyak 30,7 persen pemilih pasangan nomor 01 bisa pindah dukungan, sementara di kubu pasangan nomor 02 ada 34,2 persen yang kemungkinan pindah dukungan. Data ini menunjukkan elektabilitas masih dinamis dan mengingat Pilpres masih 6 bulan lagi.

Sementara melihat sebaran suara, menunjukkan Jokowi-Ma'ruf unggul hampir di semua provinsi yaitu Jawa (57,1 persen vs 30,6 persen), BALI, NTB, NTT (66,2 persen vs 22,1 persen), Kalimantan (51,3 persen vs 31,6 persen), Sulawesi (44 persen vs 38,5 persen), Maluku dan Papua (70 persen vs 25 persen). Prabowo hanya unggul di Sumatera (40,5 persen vs 38,1 persen).

Kemudian berdasarkan kelas sosial, Jokowi-Ma'ruf unggul di kelas bawah. Sementara Prabowo-Saandi unggul di kelas menengah dan atas. Temuan ini menunjukkan Jokowi-Ma'ruf lebih banyak gerilya di kalangan bawah, sebaliknya dengan Prabowo-Sandi.

Jokowi-Ma'ruf Amin dan Prabowo-Sandi. (Foto: Putri Sarah Arifira/kumparan)