news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Survei Kompas: PDIP Tertinggi, PAN, PPP hingga NasDem Tak Lolos PT

21 Maret 2019 10:25 WIB
comment
4
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Rapat Paripurna DPR atas RUU APBN Foto: Ferio Pristiawan/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Rapat Paripurna DPR atas RUU APBN Foto: Ferio Pristiawan/kumparan
ADVERTISEMENT
Setelah merilis elektabilitas capres dan cawapres di Pilpres 2019, Harian Kompas merilis survei elektabilitas parpol yang bertarung di Pileg 2019. Hasilnya, PDIP mencatatkan elektabilitas tertinggi dengan 26,9 persen.
ADVERTISEMENT
Partai Gerindra mengekor di peringkat kedua dengan 17 persen. Tingginya elektabilitas PDIP dan Gerindra ini karena keduanya paling merasa efek ekor jas karena mengusung capres di Pilpres 2019. "Efek ekor jas hanya diterima oleh PDIP yang diasosiasikan dengan capres Joko Widodo dan Gerindra yang diasosiasikan dengan capres Prabowo Subianto," tulis harian Kompas, Kamis (21/3).
Sementara itu, peringkat ketiga ditempati Golkar dengan 9,4 persen. PKB berada di peringkat empat dengan 6,8 persen. Demokrat menempati peringkat kelima dengan elektabilitas 4,6 persen. PKS menyusul dengan 4,5 persen di peringkat keenam.
"Hanya empat parpol yang elektabilitasnya 'langsung' memenuhi ambang batas parlemen. Sementara ada lima parpol yang memenuhi ambang batas dengan memperhitungkan margin of error yang besarnya +/- 2,2 persen," tulis Harian Kompas.
Survei Kompas soal Elektabilitas Parpol. Foto: Dok. Kompas
Peringkat ketujuh ditempati PAN dengan elektabilitas 2,9 persen. PPP menyusul di peringkat kedelapan dengan 2,7 persen. Sementara itu NasDem ada di peringkat kesembilan dengan 2,6 persen. Perindo berada di bawah NasDem dengan 1,5 persen. Hanura dan PSI ada di peringkat selanjutnya dengan elektabilitas yang sama yaitu 0,9 persen.
ADVERTISEMENT
Partai Berkarya berada di peringkat 13 dengan 0,5 persen. Sementara itu, peringkat 14 ditempati PBB dengan 0,4 persen. Partai Garuda dan PKPI di posisi buncit dengan elektabilitas sama yaitu 0,2 persen.
Data survei diambil melalui wawancara tatap muka dari 22 Februari-5 Maret 2019. Ada 2.000 responden yang dipilih acak menggunakan metode pencuplikan sistematis bertingkat di 34 provinsi. Tingkat kepercayaan 95 persen dengan margin of error 2,2 persen.