Survei Median: 4 dari 5 Parpol Terkuat di Jakarta Dipegang Oposisi

14 Maret 2019 13:26 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Rapat Paripurna DPRD DKI Jakarta untuk mendengar pidato Gubernur DKI atas perubahan APBD Tahun Anggaran 2018. Foto: Nabilla Fatiara/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Rapat Paripurna DPRD DKI Jakarta untuk mendengar pidato Gubernur DKI atas perubahan APBD Tahun Anggaran 2018. Foto: Nabilla Fatiara/kumparan
ADVERTISEMENT
Media Survei Nasional (Median) merilis hasil survei terkait elektabilitas partai politik di DKI Jakarta jelang Pileg 2019. Hasilnya, PDIP tetap unggul sebagai partai terkuat, namun 4 partai selanjutnya adalah oposisi.
ADVERTISEMENT
"Dari hasil survei diketahui bahwa PDIP memperoleh 28,1 persen, dibuntuti Gerindra dengan perolehan 22,9 persen, Demokrat di peringkat ketiga dengan 6,9 persen, PKS 6,8 persen, dan PAN 4,7 persen," kata Direktur Eksekutif Median, Rico Marbun, dalam rilisnya, Kamis (14/3).
Hasil Survei Median di Jakarta. Foto: Dok. Median
Survei dilakukan pada pekan IV Februari hingga pekan I Maret 2019. Survei dilakukan pada 1.000 responden warga DKI Jakarta yang memiliki hak pilih, melalui metode multistage random sampling. Margin of error +- 3.1 persen dengan tingkat kepercayaan 95%.
Menurutnya, keunggulan PDIP di DKI Jakarta ini menurut Rico hampir merata di seluruh kotamadya DKI Jakarta, yaitu di Jakarta Pusat, Jakarta Utara, Jakarta Timur, dan Jakarta Barat. Hanya di Jakarta Selatan keunggulan PDIP tertinggal dari Gerindra.
ADVERTISEMENT
"Di Jakarta Pusat PDIP memimpin dengan perolehan 31,2 persen, di Jakarta Utara 28,3 persen, Jakarta Barat 32,5 persen, Jakarta Timur 24,1 persen. Sedangkan di Jakarta Selatan PDIP memperoleh 25,8 persen, kalah tipis dari Gerindra yang memperoleh 26,4 persen," terangnya.
Rico menyebut, besarnya perolehan suara dari PDIP dan Gerindra tersebut tidak terlepas dari fenomena coattail effect (efek ekor jas) dari pencalonan kedua kader partai itu di Pilpres 2019, yaitu Jokowi yang identik dengan PDIP dan Prabowo yang dipersonifikasikan dengan Gerindra.
"Setidaknya hasil survei ini mengkonfirmasi bahwa PDIP dan Gerindra berhasil mendapatkan keuntungan coattail effect, mengingat tokohnya diusung dalam Pilpres," kata Rico.
Bagaimana PDIP dan Gerindra memperoleh keuntungan dari coattail effect itu, menurut Rico terlihat dari sebagian besar jawaban para responden yang akan memilih kedua partai itu.
ADVERTISEMENT
"Ketika kami tanyakan motivasi memilih, sebagian besar atau 24,2 persen pemilih PDIP beralasan kinerja Jokowi bagus. Sedangkan sebagin besar pemilih Gerindra atau 25,3 persen beralasan suka kepada Prabowo," tuturnya.