news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Survei Median: 47 Persen Masyarakat Ingin Presiden Baru

23 Juli 2018 16:19 WIB
comment
7
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ganti Presiden klakson 3 kali (Foto: Twitter/ @MardaniAliSera)
zoom-in-whitePerbesar
Ganti Presiden klakson 3 kali (Foto: Twitter/ @MardaniAliSera)
ADVERTISEMENT
Direktur Riset Media Survei Nasional (Median) Sudarto memaparkan, berdasarkan survei yang digelar pada 6-15 Juli 2018, mayoritas masyarakat menginginkan pemimpin baru. Ia menyebut, ada 47 persen masyarakat yang memilih agar Presiden Jokowi digantikan oleh tokoh baru.
ADVERTISEMENT
"Saat kita ajukan pertanyaan, 2019 sebaiknya dipimpin Jokowi atau tokoh lain, 47 persen memilih diganti tokoh lain, sementara 44,10 persen (Jokowi) memimpin kembali, dan 8 persen tidak menjawab," ujar Sudarto di Bumbu Desa, Cikini, Jakarta Pusat, Senin (23/7).
Hal tersebut, menurutnya disebabkan oleh faktor ketidakmampuan serta kekurangan Jokowi menangani berbagai masalah, khususnya di bidang ekonomi. Tak hanya itu, Sudarto juga memaparkan bahwa slogan #2019GantiPresiden yang dikampanyekan membuat opini masyarakat ikut tergiring mendukung tagar tersebut.
"Ada 44,68 persen publik yang setuju dengan gerakan #2019GantiPresiden dan 39,24 persen lainnya tidak setuju," kata dia.
Selain itu, menurut Sudarto, faktor politik identitas agama dan kesukuan masih menjadi faktor kuat di masyarakat. Sehingga, ia menyarankan agar Jokowi memilih cawapres yang mampu menjembataninya dengan masyarakat tidak hanya di bidang ekonomi, tapi juga agama.
ADVERTISEMENT
"Hari ini, politik identitas tentang Islam itu menguat. Sebenarnya, ini sudah kami sinyalir jauh-jauh hari. Tetapi dalam kesempatan di Juli ini kita perdalam. Identitas agama wajib diperhitungkan untuk dimasukkan dalam variabel-variabel pemenangan karena identitas agama itu lebih kuat daripada yang lainnya," tandasnya.
Survei yang dilakukan pada 6-15 Juli 2018 tersebut menggunakan metode random sample dengan teknik multistage menggunakan 1200 responden dari seluruh Indonesia. Margin of error survei tersebut adalah 2,9 persen.