Survei Median: Elektabilitas Gerindra Dekati PDIP Jelang Pemilu 2019

16 April 2018 23:05 WIB
comment
9
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi PDI Perjuangan dan Gerindra. (Foto: Yudhistira Amran Saleh/kumparan dan Fitra Andrianto/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi PDI Perjuangan dan Gerindra. (Foto: Yudhistira Amran Saleh/kumparan dan Fitra Andrianto/kumparan)
ADVERTISEMENT
Media Survei Nasional (Median) merilis elektabilitas partai politik menghadapi Pemilu 2019. Hasilnya, PDIP masih tertinggi, namun mulai terancam oleh Gerindra.
ADVERTISEMENT
Survei digelar pada 26 Maret-6 April 2018 dengan 1.200 responden di Indonesia. Sampel dipilih secara random. Margin of error survei sebesar +/- 2,9% pada tingkat kepercayaan 95%.
"PDIP masih memimpin kontestasi. Parpol PDIP 21,1 persen, Gerindra 15,0 persen, Golkar 9,3 persen dan PKB 8,5 persen," ucap Direktur Riset Median, Sudarto, di Resto Bumbu Desa, Cikini, Jakarta Pusat, Senin (16/4).
Survei elektabilitas partai politik. (Foto: Dok. median)
zoom-in-whitePerbesar
Survei elektabilitas partai politik. (Foto: Dok. median)
Dia menjelaskan, dari sejumlah parpol itu, hanya PDIP dan Gerindra yang memiliki peningkatan elektabilitas dari Pemilu 2014. Pada pileg masa itu, elektabilitas PDIP 18, 95 persen naik menjadi 21,1 persen. Sementara Gerindra dari 11,81 persen menjadi 15 persen.
Peningkatan yang cukup drastis dari partai Gerindra, disebut Sudarto, dapat menjadi ancaman bagi partai berlogo banteng itu.
ADVERTISEMENT
"Ini bisa menjadi warning bagi PDIP. Gapnya semakin tipis, mungkin saja Gerindra bisa menyalip PDIP dalam kontestasi pemilu (mendatang)," tuturnya.
Survei elektabilitas partai politik. (Foto: Dok. median)
zoom-in-whitePerbesar
Survei elektabilitas partai politik. (Foto: Dok. median)
Sementara itu, beberapa partai justru elektabilitasnya turun dibandingkan pileg sebelumnya. Seperti Partai Demokrat, pada Pilpres 2014 elektabilitasnya mencapai 10,19 persen. Sementara saat ini, hanya 8,1 persen.
Partai lain, justru mengalami penurunan elektabilitas yang tajam, misalnya PAN, PKS, dan PPP. Elektabilitas PAN turun dari yang sebelumnya 7,59 persen kini menjadi 2,0 persen. Sementara PKS elektabilitasnya turun sebanyak 3, 89 persen. Sedangkan PPP, dari 6, 53 persen menjadi 3,6 persen.
Sudarto melanjutkan, gap elektabilitas antara PDIP dan Gerindra juga menurun dibandingkan pilpres sebelumnya. Pada Pilpres 2014, rentang perbedaan elektabilitas kedua partai itu mencapai 7,14 persen. Sedangkan pada survei kali ini, rentang perbedaan elektabilitasnya hanya 6,1 persen.
Survei elektabilitas partai politik. (Foto: Dok. median)
zoom-in-whitePerbesar
Survei elektabilitas partai politik. (Foto: Dok. median)
Sudarto mengatakan, Median melakukan survei sebelum Prabowo diberi mandat untuk menjadi capres di Rakornas Gerindra. Oleh karena itu, kata dia, usai adanya pemberian mandat, maka tak menutup kemungkinan elektabilitas Gerindra bisa meningkat lebih tinggi lagi.
ADVERTISEMENT
"Umumnya sesudah deklarasi elektabilitasnya akan meningkat karena itu memang hasil yang bisa kita saksikan," tuturnya.
Di sisi lain, dari empat partai baru yang lolos menjadi peserta Pemilu 2019, Partai Perindo menempati peringkat pertama dengan elektabilitas sebesar 3,3 persen. Di bawahnya, ada partai besutan Tommy Soeharto, yakni Partai Berkarya, yang memiliki elektabilitas sebesar 0,9 persen. Sementara, dua terbawah ada Partai Garuda yang dengan elektabilitas sebesar 0,4 persen dan PSI, 0,1 persen.
Survei elektabilitas partai politik. (Foto: Dok. median)
zoom-in-whitePerbesar
Survei elektabilitas partai politik. (Foto: Dok. median)