Survei Median Jelaskan 5 Alasan Warga Enggan Pilih Jokowi dan Prabowo

21 Januari 2019 14:58 WIB
comment
4
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Direktur Eksekutif Median Rico Marbun menyampaikan rilis survei Median. (Foto: Fachrul Irwinsyah/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Direktur Eksekutif Median Rico Marbun menyampaikan rilis survei Median. (Foto: Fachrul Irwinsyah/kumparan)
ADVERTISEMENT
Lembaga Media Survei Nasional (Median) merilis alasan mengapa masih ada pemilih yang enggan menyalurkan suara untuk kedua paslon di Pilpres 2019. Dalam rilis itu, Direktur Eksekutif Median Rico Marbun menjelaskan, paling tidak ada lima alasan untuk tidak memilih Jokowi-Ma'ruf dan Prabowo-Sandi.
ADVERTISEMENT
Rico menyebut, para pemilih yang enggan memilih Jokowi-Ma'ruf karena sebagai petahana, paslon tersebut dianggap belum mampu membenahi beban ekonomi sehari-hari. Selain itu, Jokowi juga dinilai belum memenuhi janji-janji kampanye pada Pilpres 2014 lalu.
"Selain itu, Jokowi juga dianggap tidak berpihak kepada Islam," ujar Rico saat memaparkan hasilnya surveinya di Resto Bumbu Desa, Cikini, Jakarta Pusat, Senin (21/1).
Rico mengungkapkan, paling tidak ada 5 alasan besar mengapa pemilih enggan memilih Jokowi. Pertama, kinerja buruk. Kedua, tidak berpihak kepada Islam. Ketiga, ingin pemimpin atau presiden baru. Keempat, banyak janji yang tidak ditepati. Kelima, wakilnya (Ma’ruf Amin) terlalu tua.
Direktur Eksekutif Median Rico Marbun menyampaikan rilis survei Median. (Foto: Fachrul Irwinsyah/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Direktur Eksekutif Median Rico Marbun menyampaikan rilis survei Median. (Foto: Fachrul Irwinsyah/kumparan)
Di sisi lain, Prabowo-Sandi juga dinilai belum bisa memberikan contoh kerja yang konkret. Selain itu, paslon penantang ini dinilai belum mampu menjelaskan visi-misinya dengan baik.
ADVERTISEMENT
“Jadi 5 besar alasan pemilih tidak mau memilih Prabowo itu karena: pertama, belum ada bukti atau contoh kerja. Kedua, belum jelas visi misi dan programnya. Ketiga, (pemilih) sudah cocok sama Jokowi. Keempat, bicaranya sombong dan kasar. Kelima, otoriter,” tutur Rico.
Dalam hasil survei tersebut, elektabilitas Jokowi-Ma’ruf masih unggul dengan angka 47,9 persen. Sedangkan elektabilitas Prabowo-Sandi mencapai 38,7 persen. Sementara undicided voters sebesar 13,4 persen.
“Jadi kesimpulannya, kedua paslon masih bisa memenangi Pilpres 2019 dengan catatan yaitu bisa memperbaiki kekurangan-kekurangan yang dijabarkan di atas,” pungkasnya.