Survei Populi Center: Jokowi - Ma'ruf 54,1%, Prabowo - Sandi 31%

7 Februari 2019 14:41 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pasangan capres cawapres nomor urut 01 dan 02 saling berjabat tangan usai debat pertama pilpres 2019. Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Pasangan capres cawapres nomor urut 01 dan 02 saling berjabat tangan usai debat pertama pilpres 2019. Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
ADVERTISEMENT
Populi Center merilis survei terbaru terkait elektabilitas pasangan capres-cawapres Jokowi - Ma'ruf Amin dan Prabowo Subianto - Sandiaga Uno setelah debat pertama Pilpres 2019, Kamis (17/1) lalu. Peneliti Populi Center, Dimas Ramadhan, mengatakan, setelah debat pertama, kenaikan elektabilitas kedua calon tidak terlalu signifikan.
ADVERTISEMENT
Dalam survei yang dilakukan pada 20-26 Januari, elektabilitas Jokowi - Ma'ruf Amin naik menjadi 54,1 persen dari 52 persen pada Desember 2018. Sedangkan elektabilitas Prabowo Subianto - Sandiaga Uno sebesar 31 persen atau naik 0,3 persen dari 30,7 persen pada Desember 2018, Sementara 14,9 persen responden belum memilih.
"Hasilnya relatif sama dengan temuan survei pada bulan Desember sebelumnya," kata Dimas dalam rilis survei 'Menakar Pengaruh Debat Terhadap Keterpilihan Paslon' di Kantor Populi Center, Jalan Letjen S Parman, Jakarta Barat, Kamis (7/2).
Pasangan capres-cawapres Joko Widodo (ketiga kiri) dan Ma'ruf Amin bersalaman dengan pasangan lawan Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno usai debat. Foto: Antara/Sigid Kurniawan
Dimas mengatakan, setelah debat pertama Pilpres 2019, terdapat 8,2 persen pemilih yang kemungkinan masih mengubah pilihannya. Dimas menuturkan terdapat beberapa alasan pemilih mengubah pilihannya itu.
"Jawaban paling banyak program calon lain lebih bagus, tidak suka partai pendukung, dan tidak suka pendukungnya," kata dia.
ADVERTISEMENT
Setelah debat pertama, Dimas menuturkan solid voters yang memilih Jokowi - Ma'ruf Amin sebesar 90,8 persen dengan 6,2 persen masih mungkin berubah pilihan. Sementara solid voters Prabowo-Sandi sebesar 85,5 persen dengan kemungkinan pilihan berubah sebesar 11,3 persen.
Jokowi-Ma'ruf dan Prabowo-Sandi di pengundian dan penetapan nomor urut pasangan calon presiden dan wakil presiden pemilihan umum tahun 2019 di KPU. Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan
Dimas menuturkan, manfaat menonton debat pertama menjadi salah satu faktor kemungkinan pemilih berubah pilihannya dalam Pilpres 2019. Apalagi, masyarakat menonton debat untuk mengetahui visi-misi paslon sebagai bahan pertimbangan memilih.
"Manfaat apa yang didapat dari debat, 33,9 persen (responden) mengatakan mengetahui visi-misi dan program kerja kandidat dan 10,8 persen membantu memberikan pertimbangan memilih pasangan calon," ucapnya.
Survei ini dilakukan terhadap 1.486 responden yang tersebar di 34 provinsi. Responden dipilih secara random secara bertingkat dengan pengacakan di kelurahan, rukun tetangga, keluarga, dan responden terpilih. Margin error dalam survei ini sebesar 2,53 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen.
ADVERTISEMENT