Survei: Suara Gerindra, PKB, Demokrat Naik jika Usung Gatot di 2019

Gatot Nurmantyo dan relawannya (Foto: Prabarini Kartika/kumparan)

Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA merilis hasil survei elektabilitas partai politik untuk Pileg 2019. Dalam survei tersebut, elektabilitas parpol juga dikaitkan dengan calon presiden yang akan diusung.

Bedasarkan hasil survei, Partai Gerindra masuk ke tiga besar parpol terkuat di 2019 dengan elektabilitas 14,7 persen. Gerindra bersaing dengan PDIP yang berada di puncak dengan 21,7 persen dan Golkar dengan 15,3 persen.

Sementara itu, PKB menempati peringkat keempat dengan 6,2 persen dan Partai Demokrat mengekor di peringkat kelima dengan 5,8 persen. Menurut peneliti LSI, Ardian Sopa, Gerindra, PKB, dan Demokrat masih memiliki kesempatan untuk menaikkan elektabilitas dengan mengusung mantan Panglima TNI Gatot Nurmantyo sebagai calon presiden.

LSI memprediksi sosok Gatot dapat mendongkrak elektabilitas 3 partai tersebut secara signifikan.

"Hasilnya menarik, partai yang disebutkan akan mengusung Gatot, elektabilitasnya menjadi naik," kata Ardian saat memaparkan hasil survei di kantor LSI, Jalan Pramuka, Rawamangun, Jakarta Timur, Selasa (8/5).

Bedasarkan hasil survei yang dilakukan, masyarakat akan memilih partai itu, apabila mencalonkan Gatot sebagai calon presidennya.

"Gerindra naik menjadi 19,8 persen, Demokrat naik jadi 16,5 persen. PKB juga jika mencalonkan Gatot, suara PKB menjadi naik hingga 15,8 persen. Jadi partai yang terasosiasi dengan Gatot sebagai capres ini, makin meninggi suaranya," ungkapnya.

Ardian menjelaskan jika Gerindra memutuskan untuk mendukung Gatot, partai besutan Prabowo Subianto ini tidak akan kehilangan suara dari pendukung Prabowo. Justru, kenaikan menjadi 19,8 persen suara merupakan akumulasi dukungan pendukung Prabowo dan Gatot Nurmantyo.

"(Gerindra) di samping mendapatkan dukungan pendukung Prabowo, Gerindra juga mendapatkan suara dari pendukung Gatot Nurmantyo," kata dia.

Survei yang dilakukan LSI menggunakan metode wawancara tatap muka dengan menggunakan kuesioner yang disebar kepada 1.200 responden. Metode penelitian juga dilengkapi dengan FGD dan analisis media serta indepth interview.

Pengumpulan data dilakukan 28 April hingga 8 Mei 2018 dengan margin of error -/+ 2,9 persen.