Sutopo: Anak Krakatau Masih Erupsi, Potensi Tsunami Masih Terjadi

23 Desember 2018 16:34 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sutopo Purwo Nugroho melakukan konfrensi pers di Kantor BPBD Yogyakarta. (Foto: Arfiansyah Panji/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Sutopo Purwo Nugroho melakukan konfrensi pers di Kantor BPBD Yogyakarta. (Foto: Arfiansyah Panji/kumparan)
ADVERTISEMENT
Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho mengatakan longsoran bawah tanah Gunung Anak Krakatau masih terus terjadi. Longsor bawah tanah tersebut terjadi dikarenakan aktivitas erupsi Gunung Anak Krakatau.
ADVERTISEMENT
Dengan demikian, kata Sutopo, potensi tsunami diprediksi masih akan terjadi. “Longsor bawah laut yang diakibatkan oleh aktivitas erupsi Gunung Anak Krakatau masih terus dilakukan kajian penelitian oleh BMKG, KKP, Badan geologi,” ujarnya di Kantor BPBD DIY, Minggu (23/12).
Meski masih ada potensi tsunami, Sutopo tidak bisa memastikan jarak aman agar warga yang tinggal di pesisir Banten dan Lampung Selatan tak terkena dampak. Menurut dia, jarak aman akan berbeda-beda, tergantung dari topografi daerah tersebut.
Kondisi di Kalianda, Lampung yang porak poranda setelah diterjang tsunami. (Foto: Dok. Istimewa)
zoom-in-whitePerbesar
Kondisi di Kalianda, Lampung yang porak poranda setelah diterjang tsunami. (Foto: Dok. Istimewa)
“Rekomendasi PVMBG dan BMKG agar masyarakat tidak melakukan aktivitas di pantai," ujar Sutopo. "Untuk sementara waktu karena potensi susulan tsunami masih terjadi. Erupsi susulan Gunung Anak Krakatau masih terus berlangsung dan berpotensi tsunami.”
Tsunami yang terjadi di Selat Sunda mengakibatkan pesisir Banten dan Lampung Selatan terkena dampak. Sebanyak 168 orang meninggal dalam bencana alam itu.
ADVERTISEMENT
Sutopo mengatakan korban serta kerugian akibat tsunami ini ada di tiga kabupaten: Kabupaten Pandeglang, Kabupaten Lampung Selatan, dan Kabupaten Serang.
Sutopo mengatakan institusinya saat ini masih mendata kemungkinan jumlah korban lainnya. Menurut dia, ada beberapa daerah terdampak yang belum berhasil didata.