Sutopo yang Tak Pernah Lelah Mengabarkan Info Bencana
ADVERTISEMENT
Sutopo Purwo Nugroho begitu mencintai pekerjaannya sebagai Kepala Pusat Data dan Informasi BNPB. Oleh karena itulah dia juga begitu dekat dengan ribuan wartawan di seluruh Indonesia.
ADVERTISEMENT
Kedekatannya dengan wartawan terbukti ketika pria kelahiran Boyolali itu meninggal dunia. Ucapan duka mengalir dari wartawan seluruh penjuru negeri di grup-grup WhatsApp.
Sutopo pernah bercerita ke kumparan soal hal ini. Ia mengaku punya puluhan grup WhatsApp bersama media.
Salah satu grupnya dinamai 'Medkom Bencana'. Ada puluhan grup ini, dan satu grup diisi ratusan wartawan dari berbagai media.
Di sana ialah yang bertanggung jawab dan paling depan mengabarkan ketika bencana terjadi. Untuk melawan hoaks katanya.
"Handphone saya terus berdering. Hampir tak pernah berhenti ketika bencana datang," kata Sutopo saat mengunjungi kumparan beberapa waktu lalu.
Ia pun tak kenal lelah melayani permintaan wartawan. Dengan tulus, Sutopo menjawab pertanyaan demi pertanyaan.
Bahkan pernah pada suatu ketika ia di rumah sakit, Sutopo diwawancarai oleh televisi. Saat itu ia baru saja menjalani kemoterapi untuk melawan kanker paru-paru stadium 4B yang dideritanya sejak awal tahun 2017.
ADVERTISEMENT
"Waktu live itu saya meringis. Tangan diinfus. Tapi saya tetap harus berjuang karena saya bertanggung jawab ke masyarakat," tutur Sutopo.
Sutopo meninggal di RS Ghuangzhou China Minggu (7/7) dini hari. Ia baru saja menjalani perawatan intensif karena tumor yang sudah menjalar ke beberapa bagian tubuhnya.
Kepergian Sutopo ini menyisakan duka yang mendalam bagi rakyat Indonesia, khususnya wartawan.
Selamat Jalan, Pak Topo.