Swedia Buka Kembali Kasus Perkosaan Julian Assange

13 Mei 2019 17:25 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pendiri WikiLeaks, Julian Assange, terlihat di mobil polisi setelah ditangkap oleh polisi Inggris. Foto: REUTERS / Henry Nicholls
zoom-in-whitePerbesar
Pendiri WikiLeaks, Julian Assange, terlihat di mobil polisi setelah ditangkap oleh polisi Inggris. Foto: REUTERS / Henry Nicholls
ADVERTISEMENT
Kejaksaan Swedia membuka kembali kasus perkosaan yang diduga dilakukan pendiri WikiLeaks Julian Assange. Dugaan tindak kriminal itu dilakukan Assange pada 2010 lalu.
ADVERTISEMENT
Kejaksaan berharap kasus tersebut segera bisa dibawa ke meja hijau, setidaknya sebelum 2020. Tahun depan batas waktu kasus tersebut dapat diproses telah berakhir.
"Hari ini saya putuskan membuka kembali investigasi," sebut Deputi Direktur Jaksa Penuntut Umum Swedia Eva-Marie Persson, seperti dikutip dari AFP, Senin (13/5).
Pendiri Wikileaks, Julian Assange. Foto: AFP/JUSTIN TALLIS
"Keputusan sebelumnya untuk menutup kasus tidak berdasarkan kesulitan bukti, namun pada kesulitan yang menghalangi penyelidikan," sambung dia.
Assange merupakan warga Australia yang menjadi sorotan lantaran membocorkan jutaan dokumen rahasia milik sejumlah negara, termasuk AS, ke situs WikiLeaks.
Pendiri WikiLeaks, Julian Assange (tengah), terlihat di mobil polisi setelah ditangkap oleh polisi Inggris. Foto: REUTERS / Henry Nicholls
Selama tujuh tahun Assange bersembunyi di kantor Kedutaan Ekuador di London. Persembunyian itu dilakukan demi mencegah ekstradisi dirinya ke Swedia.
Pada 11 April, Ekuador menyerahkan Assange ke pihak berwenang. Assange langsung diekstradisi ke Swedia.
ADVERTISEMENT
Terkait kasus perkosaan yang menimpanya, Assange selalu menuduh hal itu adalah akal-akalan Swedia saja untuk mengekstradisinya ke AS.