Syarief Hasan: Mayoritas Kader Demokrat Ingin Gabung Jokowi

13 Agustus 2019 14:14 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Syarief Hasan saat diwawamcara di Gedung DPR Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Syarief Hasan saat diwawamcara di Gedung DPR Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Partai Demokrat terus menjalin komunikasi dengan Presiden Joko Widodo. Hal itu dilakukan karena Demokrat kemungkinan besar akan mendukung dan menyukseskan pemerintahan Jokowi di periode kedua ini.
ADVERTISEMENT
Syarief menuturkan, mayoritas kader Demokrat di seluruh daerah memang menginginkan agar partai ini mendukung pemerintahan Presiden Jokowi. Sebab, Demokrat sendiri ingin negara ini bisa lebih sejahtera untuk lima tahun mendatang.
"Memang mayoritas memang ya sih ingin ya bergabung, dengan catatan ya kalau memang chemistry dan kebersamaannya bisa dibangun. Karena kan bagaimana juga kan 5 tahun ke depan ini kan partai Demokrat menginginkan harus lebih bagus," kata Wakil Ketua Umum Partai Demokrat, Syarief Hasan kepada wartawan, Selasa (13/8).
Meski demikian, secara resmi dukungan Demokrat kepada pemerintah belum diputuskan oleh Majelis Tinggi Partai. Namun, pada saatnya nanti Demokrat akan mengumumkannya ke publik bila sudah ada keputusan.
"Belum diputuskan sama majelis tinggi. Memang kan pembicaraan kan di antara kader kan ada yang mau masuk ada yang tidak. Tapi kan komunikasi kan dengan presiden terpilih kan jalan terus. Kalau memang sudah (diputuskan dukung pemerintah) pasti pada saatnya akan disampaikan secara resmi," ungkapnya.
ADVERTISEMENT
Menurut Syarief, elite Demokrat saat ini tengah menyiapkan rapat Majelis Tinggi partai untuk segera mengambil keputusan soal sikap Demokrat.
"Ini lagi diproses ini masih sementara akan diagendakan," ucapnya.
Syarief mengklaim, mayoritas parpol pendukung Jokowi sudah memberikan respons positif kepada Demokrat untuk gabung ke koalisi pemerintah.
"Kalau secara implisit sih mereka oke oke juga. Tetapi ini kan perkembangan politik kan bergulir terus. Nah tentunya secara individu secara parsial kan tidak bisa menjadi patokan kan. Harus kolektif gitu," tutup Syarief.