Tabloid yang Diduga Sudutkan Prabowo-Sandi Beredar di Jawa Tengah

22 Januari 2019 16:29 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tabloid yang berisi framing berita Paslon nomor 02 di temukan di sejumlah daerah Jawa Tengah. (Foto: Dok. Istimewa)
zoom-in-whitePerbesar
Tabloid yang berisi framing berita Paslon nomor 02 di temukan di sejumlah daerah Jawa Tengah. (Foto: Dok. Istimewa)
ADVERTISEMENT
Sebuah tabloid dengan berita yang diduga berisi framing dan opini yang menyudutkan pasangan capres-cawapres nomor urut 02, Prabowo-Sandiaga, ditemukan di sejumlah daerah di Jawa Tengah. Tabloid tersebut dikirim ke masjid-masjid dengan bungkus amplop cokelat.
ADVERTISEMENT
Berdasarkan gambar yang diterima kumparan, headline halaman pertama tabloid itu ditulis judul 'Reuni 212: Kepentingan Umat atau Kepentingan Politik?'.
Kemudian di kolom liputan khusus ada berita berjudul 'Membohongi Publik untuk Kemenangan Politik?' dengan karikatur Ratna Sarumpaet, Fadli Zon, Sandiaga Uno, dan Prabowo Subianto. Sebagian artikel juga membahas tentang agama.
Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Jawa Tengah menerima informasi adanya tabloid bernama 'Indonesia Barokah' tersebut pertama kali di Kabupaten Blora. Kemudian ditemukan lagi di Kabupaten Sukoharjo dan Kabupaten Magelang. Rata-rata setiap masjid dikirimi 3 eksemplar.
"Waktu pengiriman berbeda. Laporan pertama Rabu (16/1) lalu. Pengiriman tabloid rata-rata 1 masjid 3 eksemplar yang dibungkus amplop cokelat yang dikirim ke masjid," kata Koordinator Divisi Humas dan Hubungan Antar Lembaga Bawaslu Jateng, Rofiuddin, saat dikonfirmasi kumparan, Selasa (21/1).
ADVERTISEMENT
Menurut Rofiuddin, pada amplop berisi tabloid yang dikirim ke masjid-masjid itu tidak tertulis lengkap identitas pengirim. Hanya tertera alamat pengirim yang berada di Pondok Melati, Bekasi.
Rofi -sapaan Rofiuddin- menjelaskan pihaknya mengusut beredarnya tabloid tersebut setelah mendapatkan laporan dari masyarakat. Laporan masyarakat itu menyatakan adanya dugaan framing berita yang bisa merugikan capres tertentu.
"Tabloid ini kalau dilihat ada berita yang arahnya bercampur opini dan juga ada semacam permainan framing sehingga menguntungkan atau merugikan capres tertentu," jelasnya.
Tanda kirim dari Tabloid Indonesia Barokah ke Masjid di Jawa Tengah. (Foto: Dok. Istimewa)
zoom-in-whitePerbesar
Tanda kirim dari Tabloid Indonesia Barokah ke Masjid di Jawa Tengah. (Foto: Dok. Istimewa)
Rofi menjelaskan, untuk mengusut kasus ini pihaknya berkoordinasi dengan Dewan Pers. Sebab pengawasan dan pemantauan media dilakukan Dewan Pers.
"Dari sisi Dewan Pers bisa teliti dan analisis kategorinya apa. Apakah sesuai standar jurnalistik, bercampur opini, framing tertentu, atau apa. Kemungkinan kedua bisa analisis status badan hukumnya," jelas Rofi.
ADVERTISEMENT
"Posisi Bawaslu memberikan fakta ada tabloid yang sebelumnya tidak ada terus tiba-tiba ada dan menyasar Jawa Tengah. Informasinya di masjid-masjid disimpan, tidak diedarkan," tutupnya.
Rofi juga berkoordinasi dengan Bawaslu di daerah lain karena diduga penyebaran tabloid tersebut tidak hanya terjadi di Jawa Tengah tetapi juga di Jawa Barat.
Tabloid yang berisi framing berita Paslon nomor 02 di temukan di sejumlah daerah Jawa Tengah. (Foto: Dok. Istimewa)
zoom-in-whitePerbesar
Tabloid yang berisi framing berita Paslon nomor 02 di temukan di sejumlah daerah Jawa Tengah. (Foto: Dok. Istimewa)