Tabung Elpiji 3 kg Hanya untuk Masyarakat Miskin

7 April 2017 0:18 WIB
comment
6
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Sablon Gas Elpiji Hanya untuk Masyarakat Miskin (Foto: Facebook/ Tia Setianingsih)
PT Pertamina memasang peringatan berupa sablon bertuliskan "Hanya Untuk Masyarakat Miskin" pada tabung Elpiji berkapasitas 3 kg.
ADVERTISEMENT
Menurut Area Manager Communication dan Relations JBB Yudi Nugraha, hal tersebut bertujuan untuk mencegah pihak-pihak yang tidak sesuai kategori yang ditetapkan oleh Pemerintah menggunakan Elpiji 3 kg yang merupakan produk bersubsidi.
Sebagaimana dilansir Antara, Kamis (6/4), Pertamina juga mengajak dan meminta seluruh lapisan masyarakat untuk turut berperan serta mewujudkan pendistribusian dan penyaluran Elpiji bersubsidi yang tepat sasaran.
Kemudian, terkait dengan mekanisme monitoring ketersediaan Elpiji 3 kg, Pertamina memiliki Sistem Monitoring Penyaluran LPG 3 kilogram (SIMOLEK). Sistem ini bertujuan untuk memantau jalannya distribusi epiji 3 kg agar tepat sasaran, mulai dari agen resmi hingga ke seluruh pangkalan di bawah agen.
Apabila ada indikasi penyelewengan Elpiji 3 kg bersubsidi, masyarakat dapat langsung melapor ke kepolisian setempat, Pemerintah Daerah, Hiswana Migas, atau ke Pertamina Center. PT Pertamina menyatakan bahwa pasokan Elpiji untuk ukuran 3 kg bersubsidi di wilayah Jakarta masih stabil.
ADVERTISEMENT
"Isu kelangkaan LPG ini selalu kami tindaklanjuti sesegera mungkin. Pertamina sudah memberikan tambahan fakultatif. Selain itu kami langsung menerjunkan tim untuk melakukan operasi pasar," kata Yudi.
Pelaksanaan operasi pasar tersebut dilakukan sejak hari 4 hingga 6 April di beberapa titik lokasi di wilayah Jakarta Timur, Jakarta Utara, Jakarta Pusat, Jakarta Barat, Jakarta Selatan. Masing-masing titik dialokasikan 560 tabung. Setiap konsumen hanya diperbolehkan membeli maksimal 2 tabung.
Operasi tersebut dalam rangka menindaklanjuti isu yang beredar terkait warga yang kesulitan mendapatkan LPG 3 kg bersubsidi di wilayah Jakarta, tim Pertamina segera diterjunkan ke lokasi, namun dari hasil pantauan lapangan, tidak terlihat adanya antrean dan dari sisi penjualan tidak menunjukkan grafik yang signifikan.
ADVERTISEMENT
Untuk menanggulangi informasi tersebut dan demi memenuhi kebutuhan masyarakat, Pertamina menggelar Operasi Pasar. Khusus untuk operasi pasar, harga jual yang diberlakukan sesuai dengan Harga Eceran Tertinggi (HET) pangkalan, yakni Rp16 ribu. Selain operasi pasar, Pertamina sudah memberikan alokasi tabung fakultatif (tambahan) sejumlah 402.840 tabung atau 1.208 MT untuk wilayah Jakarta.