Tahun Ini Penerbangan Langsung Jakarta-Addis Ababa Dibuka

11 April 2018 10:00 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pertemuan Menlu Retno dan CEO Ethiopian Airlines. (Foto: Andreas Gerry/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Pertemuan Menlu Retno dan CEO Ethiopian Airlines. (Foto: Andreas Gerry/kumparan)
ADVERTISEMENT
Pertemuan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi dengan CEO Ethiopian Airlines, Tewolde Gebremariam, menghasilkan kesepakatan untuk mempercepat pembukaan rute pesawat langsung Jakarta-Addis Ababa.
ADVERTISEMENT
Menurut Retno, dengan adannya penerbangan langsung tersebut, Addis Ababa akan menjadi gerbang Indonesia untuk masuk ke Afrika.
"Sangat dirasakan adanya kekurangan konektivitas di antara Indonesia dengan Afrika termasuk konektivitas udara. Kesepakatan untuk melakukan direct fligth dari Jakarta ke Addis Ababa merupakan suatu terobosan baru untuk mendukung kegiatan ekonomi Indonesia dari Afrika," sebut Retno di sela pertemuan IAF di Nusa Dua, Bali, Rabu (11/4).
"Kita ingin juga menjadikan Addis Ababa sebagai hub bagi langkah untuk memperkuat konektivitas di wilayah Afrika lainnya terutama di wilayah sub-sahara," sambung Retno.
Selain penerbangan, Retno juga menginginkan menjadikan ibu kota Addis Ababa sebagai pusat pengurusan visa ke negara Afrika lain.
"Kemungkinan Addis Ababa digunakan sebagai hub untuk pelayanan visa untuk negara Afrika. Sehingga pada saat ada penerbangan dari Jakarta ke Addis Ababa, maka visa untuk negara yang tidak memiliki perwakilan Indonesia juga dilayani dari Addis Ababa," tuturnya.
ADVERTISEMENT
"Tapi sekali lagi ini (permintaan Addis Ababa menjadi hub pembuatan visa) adalah domain pemerintah negara-negara Afrika," jelasnya.
Pertemuan Menlu Retno dan CEO Ethiopian Airlines. (Foto: Andreas Gerry/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Pertemuan Menlu Retno dan CEO Ethiopian Airlines. (Foto: Andreas Gerry/kumparan)
Menambahkan Retno, Duta Besar RI untuk Ethiopia mengatakan, pembukaan rute Jakarta-Addis Ababa, akan terwujud dalam waktu dekat. Saat ini, pembukaan tinggal menunggu selesainya beberapa hal teknis.
"Tergantung dari kesiapan teknisnya, umpamanya kalau di bandara itu harus punya office, harus kerja sama katering, fasilitas bandara, tapi begitu selesai, sudah langsung terbang," ucap Imam.
"Tahun ini terbang, mungkin bulan depan atau dua bulan lagi terbang. Rencana tiga kali seminggu Jakarta-Bangkok-Adis Ababa," pungkasnya.