Tak Dapat Jatah di Skybridge Tanah Abang Alasan PKL Jualan di Trotoar

17 Januari 2019 15:54 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pedagang berjualan di trotoar Tanah Abang. (Foto: Maulana Ramadhan/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Pedagang berjualan di trotoar Tanah Abang. (Foto: Maulana Ramadhan/kumparan)
ADVERTISEMENT
Bentrokan antara pedagang kaki lima (PKL) dan Satpol PP terjadi di sekitar Blok G Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat, Kamis (17/1). Bentrokan ini dipicu oleh perlawanan para pedagang yang berjualan di trotoar saat ditertibkan oleh aparat Satpol PP.
ADVERTISEMENT
"Iya tadi pagi ada (ricuh), itu yang ramai yang di Blok G," ujar salah seorang pedagang bernama Heru kepada kumparan.
Ia mengungkapkan, para PKL tersebut memang sudah dilarang untuk berjualan di trotoar sepanjang Jalan Jati Baru Raya hingga ke arah Blok G.
Satpol PP menertibkan pedagang yang berjualan di Jalan Jati Baru Tanah Abang. (Foto: Maulana Ramadhan/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Satpol PP menertibkan pedagang yang berjualan di Jalan Jati Baru Tanah Abang. (Foto: Maulana Ramadhan/kumparan)
Sudah disiapkan lapak bagi para pedagang di Jembatan Penyeberangan Multiguna (JPM) atau skybridge di sepanjang Jalan Jati Baru Raya. Namun menurut Heru, tidak semua pedagang yang berjualan di sepanjang Jalan Jati Baru mendapatkan jatah lapak di skybridge. Selain menjadi jembatan bagi pejalan kaki, skybridge memang menyediakan tempat untuk pedagang.
"Saya enggak (dapat), itu kan dijatah buat 400-anlah, kan enggak semuanya bisa (jualan) di sana," tambahnya.
Satpol PP menertibkan pedagang yang berjualan di Jalan Jati Baru Tanah Abang. (Foto: Maulana Ramadhan/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Satpol PP menertibkan pedagang yang berjualan di Jalan Jati Baru Tanah Abang. (Foto: Maulana Ramadhan/kumparan)
Heru yang sehari-hari berjualan pakaian itu membenarkan para pedagang yang tidak dapat jatah di skybridge, disediakan tempat di Blok F.
ADVERTISEMENT
"Tapi sepi juga kan (Blok F), ya beda karena marketnya kan di sini, orang-orang banyak di sini (trotoar)," jelas Heru.
Untuk itu, ia berharap ada solusi lain dari pemerintah untuk mengatur relokasi pedagang kaki lima di Jalan Jati Baru Raya.
"Sampai saat ini ya, begitu ada (Satpol PP), lari nanti balik lagi," ujarnya.
Sementara itu, Asri seorang pedagang minuman ringan menolak bila hanya PKL yang selalu dipersalahkan.
"Orang yang di sana (skybridge) itu kan, bukan PKL kebanyakannya, tapi kita terus yang disalahkan. Itu banyak mereka yang tadinya bukan pedagang jadi pedagang," sebutnya.
Pedagang berjualan di trotoar Tanah Abang. (Foto: Maulana Ramadhan/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Pedagang berjualan di trotoar Tanah Abang. (Foto: Maulana Ramadhan/kumparan)
Usai bentrokan, sejumlah aparat Satpol PP terlihat menjaga di area Blok G dan di bawah skybridge. Pantauan kumparan sekitar pukul 14.30 WIB, sejumlah aparat Satpol PP menertibkan para PKL yang nekat berjualan di trotoar. Meski begitu, tidak ada dagangan milik penjual yang disita oleh petugas.
ADVERTISEMENT
Hanya berkisar 30 menit kemudian, para pedagang sudah kembali berjualan di sepanjang trotoar Jalan Jati Baru Raya.
Bentrokan terjadi pada Kamis (17/1) sekitar pukul 10.30 WIB. Kapolsek Tanah Abang AKBP Lukman Cahyo memastikan saat ini situasi Pasar Tanah Abang sudah kondusif. Polisi tengah mencari provokator dari bentrokan itu.
"Sekarang sudah kondusif. Kami lagi cari provokatornya," kata dia.