Taktik Politik Terbaik untuk AHY: Jadi Menteri demi Maju Pilpres 2024
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Pengamat politik dari UIN Jakarta Adi Prayitno menilai, Demokrat sebaiknya lebih realistis dalam melihat potensi AHY di Pilpres 2019.
"Yang paling mungkin, kalau lihat kalkulasi politik realistisnya, tak bisa terus-menerus paksa AHY untuk nyapres," kata Adi kepada kumparan, Selasa (5/6).
Menurut Adi, Demokrat tak perlu memaksakan AHY untuk maju di pilpres. Sebab, elektabilitas AHY di sejumlah lembaga survei juga selalu berada di bawah 10 persen.
Ditambah lagi, saat ini, Demokrat belum memiliki partai koalisi yang bisa mendukung AHY di pilpres mendatang.
"Demokrat semacam yatim piatu yang sejauh ini belum memiliki partner koalisi yang mantap. AHY juga elektabilitasnya enggak beranjak di bawah 10 persen untuk ukuran capres," jelas Adi lagi.
Dia menilai, dibandingkan dengan partai lain yang telah mengusung calon, Partai Demokrat adalah satu-satunya partai oposisi Jokowi yang belum memiliki koalisi. Sehingga tak bisa sekuat seperti Gerindra, yang memiliki partai terdekat yakni PKS.
ADVERTISEMENT
"Demokrat sejauh ini seperti yatim piatu tak punya partner koalisi tetap dan permanen. Beda dengan Gerindra, dia oposisi punya partner yang namanya PKS," Katanya lagi.
Adi menilai, untuk memuluskan jalan AHY di 2024 mendatang, Demokrat perlu mencari strategi lain yang menguntungkan untuk AHY dan partai. Menurut Adi, daripada mencalonkan AHY menjadi kandidat di pilpres, akan lebih realistis jika AHY diproyeksikan menjadi menteri, dengan cara merapat ke koalisi pendukung Jokowi.
"Kesulitan yang akan didapat Demokrat dan AHY itu adalah ketika mengincar capres-cawapres. Kalau mungkin merapat ke Jokowi, ya paling sejumlah jabatan menteri itu power sharing, biasa," jelas Adi.