Taliban Pasang Bom di Jasad Tentara Afghanistan

22 Juni 2018 15:22 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Serangan Taliban (Foto: AFP/ABDUL MAJEED)
zoom-in-whitePerbesar
Serangan Taliban (Foto: AFP/ABDUL MAJEED)
ADVERTISEMENT
Milisi Taliban kembali melancarkan serangan di Afghanistan setelah gencatan senjata Idul Fitri berakhir. Sedikitnya 18 orang tewas dalam serangan kali ini yang dilancarkan di bagian barat provinsi Badghis.
ADVERTISEMENT
Pejabat pemerintah Afghanistan yang dikutip Reuters, Jumat (22/6), mengatakan korban tewas terdiri dari 16 polisi dan dua warga sipil. Sebelumnya Taliban menolak permintaan Presiden Afghanistan Ashraf Ghani untuk memperpanjang gencatan senjata.
Usai Idul Fitri, Taliban melakukan serangan besar-besaran ke Badghis. Rabu lalu, mereka membunuh 30 tentara dan merebut delapan pos dan pangkalan militer di provinsi tersebut. Pada Kamis, Taliban menguasai dua lagi pos militer.
Menurut sumber di pemerintahan Kabul kepada Reuters, Taliban menyerang para tentara yang datang untuk memberikan bantuan. Salah satu taktik yang digunakan Taliban dalam serangan tersebut adalah memasangkan bom di jasad para tentara yang gugur.
Ketika warga mencoba mengevakuasi jasad tersebut, bom meledak dan menewaskan dua orang warga sipil.
Serangan Taliban (Foto: AFP/JAVED TANVEER )
zoom-in-whitePerbesar
Serangan Taliban (Foto: AFP/JAVED TANVEER )
Pada Kamis (21/6) Taliban juga menyerang perusahaan konstruksi di wilayah Spin Boldak, selatan Kandahar yang berbatasan dengan Pakistan. Dalam serangan itu, Taliban menculik 13 karyawan dan 20 petugas keamanan.
ADVERTISEMENT
Empat petugas keamanan tewas ketika berusaha menyelamatkan sandera, yang semuanya adalah warga Afghanistan.
Belum ada pernyataan dari Taliban terkait serangan ini.
Serangan kali ini terjadi usai Presiden Afghanistan Ashraf Ghani memperpanjang masa gencatan senjata sepihak yang sedianya berakhir Rabu pekan ini, menjadi 10 hari ke depan.
Sebelumnya gencatan senjata dilakukan selama tiga hari pada perayaan Idul Fitri di Afghanistan. Banyak yang mengkritik langkah Ghani yang dianggap hanya memberi kesempatan Taliban mempersenjatai diri dan masuk ke ibu kota.